Aktivis Mahasiswa Desak Wali Kota Tasikmalaya Atasi Banjir, Fokus Solusi, Bukan Saling Menyalahkan

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Aktivis mahasiswa, Idham Ansori, mendesak Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, untuk segera mengambil langkah nyata dalam mengatasi masalah banjir di kota ini. Ia menekankan bahwa polemik saling menyalahkan antarinstansi tidak akan menyelesaikan persoalan yang terus berulang.  

Menurut Idham, banjir yang kembali melanda wilayah HZ Mustofa pada Jumat (28/3/2025) menunjukkan perlunya tindakan konkret dari pemerintah daerah.  

"Masalah ini harus ditangani dengan serius, bukan sekadar menjadi perdebatan tanpa solusi. Jangan sampai pemerintah hanya menutup mata dan membiarkan kondisi ini berlarut-larut," ujarnya pada Sabtu (29/3/2025) pagi.

Idham menyoroti buruknya sistem drainase sebagai salah satu penyebab utama banjir di Kota Tasikmalaya. Ia mendesak agar perbaikan drainase menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah.  

"Setiap kali hujan deras, Kota Tasikmalaya selalu dilanda banjir. Ke mana pemerintah selama ini? Apakah hanya diam tanpa tindakan? Ini adalah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan," tegasnya. 

Selain itu, ia meminta Wali Kota Tasikmalaya untuk lebih mengawasi kinerja dinas terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), yang dinilainya belum optimal dalam menangani infrastruktur drainase.

"Pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, tidak boleh berdiam diri. Mereka harus bekerja lebih keras untuk memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik agar masyarakat tidak terus dirugikan akibat banjir," jelas Idham. 

Banjir yang terus terjadi tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga merugikan banyak pihak, mulai dari pengendara motor, sopir mobil, pedagang kaki lima, hingga tukang becak.

"Dampaknya luas, masyarakat kecil yang paling terkena imbasnya. Ini bukan masalah sepele, tetapi harus menjadi perhatian utama pemerintah," katanya.

Idham juga mengingatkan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak terjebak dalam sikap saling menyalahkan. Baginya, polemik internal hanya akan memperlambat penyelesaian masalah.  

"Jangan ada saling tuding. Ini bukan sekadar mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana kita mencari solusi bersama agar banjir tidak terus menjadi ancaman," tegasnya.

Selain menyoroti peran pemerintah, Idham juga meminta DPRD Kota Tasikmalaya untuk lebih aktif dalam menyuarakan kepentingan rakyat. Menurutnya, dewan harus turun langsung ke lapangan dan menindaklanjuti aspirasi warga yang terdampak. 

"DPRD tidak boleh hanya diam. Mereka adalah wakil rakyat, seharusnya mereka menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan solusi atas permasalahan ini," tutupnya. 

Masalah banjir di Kota Tasikmalaya menjadi ujian bagi pemerintah dan DPRD. Tanpa langkah konkret, keresahan masyarakat akan terus berlanjut. Saatnya semua pihak bekerja sama mencari solusi, bukan hanya sekadar berbicara.