TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Siswa SDN Cioray di Dusun Cioray, Desa Kertanegla, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki satu harapan sederhana yakni bisa belajar di ruang kelas yang aman dan nyaman. Namun, kondisi sekolah yang memprihatinkan membuat mereka harus belajar dalam kekhawatiran setiap hari.
Bangunan sekolah yang sudah lapuk, atap yang bocor, hingga tiga ruang kelas yang tak bisa digunakan membuat proses belajar mengajar menjadi tidak kondusif.
Saat hujan deras, siswa terpaksa dipindahkan ke ruang kantor sekolah, atau bahkan dipulangkan karena khawatir bangunan ambruk.
“Kalau hujan deras, kami belajar di kantor sekolah, tapi kalau hujannya terus turun dan anginnya kencang, biasanya disuruh pulang. Padahal, kami ingin tetap belajar seperti sekolah lain,” ujar Ulum, seorang siswa SDN Cioray, Kamis (6/2/2025).
Ia dan teman-temannya harus berbagi ruang kelas karena beberapa ruangan sudah tak layak pakai. Ruang kelas I tidak lagi memiliki atap, ruang kelas II dikosongkan karena terancam ambruk, dan ruang kelas VI bahkan sudah rata dengan tanah.
"Belajarnya harus disatuin sama kelas lain, jadi enggak nyaman. Kalau hujan atau ada angin besar, takut atapnya jatuh menimpa. Kami berharap sekolah ini bisa diperbaiki," harap Ulum.
Kondisi sekolah ini sudah berlangsung hampir lima tahun. Bahkan, pernah ada kejadian seorang siswa tertimpa puing atap yang lapuk. Namun, hingga kini, belum ada perbaikan yang dilakukan.
Harapan siswa SDN Cioray sederhana, bisa belajar tanpa takut tertimpa atap atau kebasahan karena bocor. Mereka berharap pemerintah segera memberikan perhatian agar fasilitas sekolah yang layak bisa mereka nikmati, seperti anak-anak di sekolah lain.