Ikuti Kami :

Disarankan:

Jurnalis di Kota Banjar Jadi Korban Kekerasan Saat Bertugas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 21:40 WIB
Jurnalis di Kota Banjar Jadi Korban Kekerasan Saat Bertugas
Jurnalis di Kota Banjar Jadi Korban Kekerasan Saat Bertugas. Foto: NewsTasikmalaya.com/Martin

Yulianto (31), jurnalis Tabloid Pamor yang bertugas di Kota Banjar, mengalami tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang preman saat menjalankan tugas jurnalistik pada Jumat (4/10/2024).

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Yulianto (31), jurnalis Tabloid Pamor yang bertugas di Kota Banjar, mengalami tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang preman saat menjalankan tugas jurnalistik pada Jumat (4/10/2024).

Insiden tersebut terjadi ketika Yulianto sedang melakukan investigasi terkait dugaan proyek infrastruktur fiktif di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjar.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kejadian ini terjadi setelah Yulianto dan rekannya, Cecep Herdi, mencoba mengonfirmasi temuan mereka kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Banjar, Kaswad.

Cecep menjelaskan bahwa mereka telah mengumpulkan data dari lapangan dan pihak-pihak terkait, dan ingin melakukan wawancara resmi dengan Kadisdik terkait dugaan pekerjaan fiktif tersebut.

"Saat kami bertemu dengan Pak Kadis, beliau menyatakan tidak mengetahui proyek tersebut dan menyebutkan bahwa belum ada alokasi anggaran untuk renovasi bangunan SMP di Banjar," ujar Cecep, Selasa (8/10/2024).

Namun, situasi mulai memanas ketika seorang pria yang mengaku mewakili pihak ketiga, Ifan, berusaha menghalangi wawancara.

Ifan, yang belakangan diketahui sebagai pelaku kekerasan, terus mengintervensi percakapan antara jurnalis dan Kadisdik. Ketegangan meningkat ketika Yulianto meminta Ifan untuk tidak mengganggu tugas jurnalistik mereka.

Merasa tersinggung, Ifan terlibat adu mulut dengan Yulianto, yang berujung pada ancaman verbal. Setelah wawancara, Yulianto memutuskan meninggalkan lokasi. Cecep mengungkapkan bahwa pelaku sempat mengejar Yulianto dan bahkan kembali mengancamnya di lokasi pertemuan.

"Setelah kejadian itu, Yulianto sering menceritakan bahwa dia mengalami intimidasi dan ancaman," kata Cecep.

Pada Jumat (4/10/2024), ketika Yulianto kembali memantau proyek sekolah yang sedang dibongkar, ia bertemu lagi dengan Ifan di sebuah warung dekat lokasi. Meski tidak ada komunikasi selama 30 menit, saat Yulianto beranjak pergi, Ifan tiba-tiba menahannya, menjatuhkannya, dan memukulinya.

"Setelah mengalami kekerasan fisik, Yulianto menghubungi saya dan kami segera melaporkan insiden ini ke pihak kepolisian," tambah Cecep.

 

Polisi Siap Tindak Tegas Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis

Kapolres Banjar, AKBP Danny Yulianto, membenarkan adanya laporan kekerasan terhadap jurnalis di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap pelaku kekerasan yang melanggar hukum.

"Kami sudah menerima laporan terkait kekerasan terhadap seorang jurnalis. Saat ini, kami tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memastikan bahwa kasus ini akan diselesaikan secara tuntas," ujar Kapolres. 

Editor
Link Disalin