Ikuti Kami :

Disarankan:

Kesaksian Tukang Becak yang Terakhir Antar Korban Mayat Perempuan dalam Karung di Tasikmalaya

Kamis, 19 September 2024 | 16:47 WIB
Kesaksian Tukang Becak yang Terakhir Antar Korban Mayat Perempuan dalam Karung di Tasikmalaya
Kesaksian Tukang Becak yang Terakhir Antar Korban Mayat Perempuan dalam Karung di Tasikmalaya. Foto: NewsTasikmalaya.com/Ahdan Ashari

Kasus penemuan mayat perempuan dalam karung yang ditemukan di bawah jembatan Sungai Cipinaha, Desa Sukakerta, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, mulai menunjukkan titik terang.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Kasus penemuan mayat perempuan dalam karung yang ditemukan di bawah jembatan Sungai Cipinaha, Desa Sukakerta, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, mulai menunjukkan titik terang.

Pada Minggu (15/9/2024), jasad perempuan tersebut ditemukan dan diduga kuat sebagai korban pembunuhan.

Polisi dari Polres Tasikmalaya dan Polres Tasikmalaya Kota bergerak cepat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (19/9/2024).

Salah satu saksi penting dalam kasus ini adalah Asep Darsono (64), seorang tukang becak yang terakhir kali mengantar korban pulang sehari sebelum korban dinyatakan hilang.

Asep menceritakan bahwa pada Rabu, sehari sebelum korban hilang, ia mengantar korban yang berinisial P (72), seorang warga Kecamatan Cihideung ke rumahnya. Saat tiba di rumah, korban disambut oleh suami, keluarga, serta pembantunya.

"Saya antar dia ke rumahnya pada hari Rabu. Di rumahnya ada suaminya, keluarganya, dan pembantunya," ujar Asep saat ditemui di Pasar Cikurubuk.

Pada hari berikutnya, yakni hari Kamis, korban tidak terlihat lagi di pasar dan akhirnya dinyatakan hilang oleh keluarganya.

Asep, yang biasanya tidak menjadi tukang becak langganan korban, mengungkapkan bahwa pada hari Rabu itu ia dipanggil untuk menggantikan Acep, tukang becak langganan korban yang sedang tidak ada.

"Biasanya korban ditarik oleh Acep, tukang becak langganan korban. Namun, karena dia nggak ada, saya yang dipanggil," jelas Asep.

Setelah korban dinyatakan hilang, pihak keluarga segera mencari informasi, termasuk menanyakan kepada Asep, yang merupakan orang terakhir yang berinteraksi dengan korban.

"Keluarga sempat mencari saya untuk menanyakan soal korban, karena saya yang terakhir mengantarnya pulang," tambah Asep.

Keseharian Korban di Pasar Cikurubuk

Asep juga menceritakan kegiatan sehari-hari korban di Pasar Cikurubuk. Korban dikenal sebagai seorang peminjam uang yang memiliki banyak nasabah di kalangan pedagang pasar.

Setiap hari, korban berkeliling pasar untuk menagih setoran dari para pedagang yang meminjam uang darinya.

"Korban sudah lama jadi tukang pinjamin uang di sini, sejak Pasar Cikurubuk berdiri. Setiap hari dia keliling pasar untuk menagih setoran dari para nasabahnya," ungkap Asep.

Meskipun sering berinteraksi dengan banyak orang, korban dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak pernah memiliki masalah dengan para nasabahnya. Korban selalu tenang saat menagih utang, tidak pernah marah atau menimbulkan konflik.

"Orangnya baik, nggak pernah marah-marah meskipun lagi nagih utang. Semua pedagang di sini kenal baik sama dia," tutup Asep.

Polisi hingga saat ini terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan pelaku di balik pembunuhan sadis ini.

Editor
Link Disalin