Ikuti Kami :

Disarankan:

Lansia di Garut Diedukasi Literasi Digital, Ini Tujuannya

Senin, 12 Agustus 2024 | 09:21 WIB
Lansia di Garut Diedukasi Literasi Digital, Ini Tujuannya
Lansia di Garut Diedukasi Literasi Digital, Ini Tujuannya. Foto: Diskominfo Garut

Sebanyak 130 warga Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, mengikuti Pelatihan Literasi Digital yang diadakan oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Jaringan Radio Komunitas (JRKI), bekerja sama dengan Radio Komunitas RASI Cisewu.

GARUT, NewsTasikmalaya.com – Sebanyak 130 warga Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, mengikuti Pelatihan Literasi Digital yang diadakan oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Jaringan Radio Komunitas (JRKI), bekerja sama dengan Radio Komunitas RASI Cisewu. 

Acara yang digelar pada Sabtu (10/8/2024) di Aula Desa Cisewu ini, meski dalam cuaca terik, tetap menarik perhatian para peserta, yang sebagian besar adalah lansia.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan lansia dengan program Akademi Digital Lansia. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, yang menjadi pembicara utama, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif ini. 

Margiyanto melihat program ini sebagai model untuk kegiatan serupa di masa depan. "Kegiatan ini membuktikan bahwa literasi digital tidak hanya untuk kalangan muda, tapi juga untuk lansia yang merupakan bagian penting dari masyarakat," ujar Margiyanto.

Dalam kesempatan itu, Margiyanto juga memperkenalkan masterplan smart city Kabupaten Garut, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk lansia, sebagai bagian dari strategi smart living. 

Dia berharap kolaborasi ini dapat berlanjut, terutama menjelang Pilkada 2024, untuk menciptakan ekosistem komunikasi yang sehat dan bebas dari hoaks. 

"Kami ingin memastikan agar informasi yang beredar sehat dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar, menjelaskan, bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan kecakapan digital dasar kepada lansia.

Gerakan literasi digital, menurutnya, seringkali hanya menjangkau kelompok usia produktif, sementara lansia belum banyak mendapat perhatian. 

"Lansia sering menjadi korban konten negatif dan hoaks di dunia digital. Kami ingin menjembatani gap ini dengan memberikan pemahaman literasi digital yang inklusif," kata Santi.

Selama pelatihan, peserta belajar cara mengidentifikasi hoaks, memeriksa fakta, dan strategi untuk mencegah penyebaran informasi palsu. 

"Pelatihan untuk meningkatkan kepercayaan diri lansia dalam menggunakan teknologi digital," tambahnya. 

Santi berharap kegiatan ini dapat melahirkan lebih banyak agen literasi digital dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menghadapi informasi di era digital.

Ketua JRKI Pusat, Adi Rumansyah, memuji peran Radio RASI Cisewu sebagai sumber informasi vital di daerah yang sebelumnya dianggap blank spot. 

Adi menganggap Radio RASI sebagai contoh baik dalam pengolahan informasi dan berharap radio komunitas ini dapat lebih optimal dalam penyiaran. 

"Radio RASI menunjukkan kreativitas yang patut dicontoh, dan kami berharap bisa menjadi model bagi radio komunitas lain," ujarnya.

Adi menambahkan bahwa Radio RASI diharapkan tidak hanya memutar musik, tetapi juga menyajikan konten yang edukatif dan informatif untuk memerangi hoaks. 

"Kami ingin Radio RASI menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan untuk edukasi dan literasi digital bagi masyarakat," pungkasnya.

Editor
Link Disalin