CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Setelah puluhan tahun menumpuk tanpa pemanfaatan, limbah aci kawung (aren) di Dusun Sarayuda, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, akhirnya akan segera diolah menjadi pupuk organik cair.
Solusi ini datang dari perusahaan asal Sulawesi Selatan, CV Makassar Agro, yang tertarik menjadikan limbah tersebut sebagai bahan baku utama pupuk ramah lingkungan.
Tumpukan limbah yang selama ini menjadi permasalahan lingkungan mengganggu warga dengan bau menyengat dan mengundang protes akan segera ditangani dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan.
"Gunungan limbah ini sebenarnya emas yang tersembunyi. Sangat potensial untuk diolah menjadi pupuk organik cair yang berkualitas," ujar Managing Director CV Makassar Agro, Daeng Lukman Mahmud, SH, saat meninjau lokasi pada Sabtu sore (31/5/2025).
Dalam kunjungannya, Daeng Lukman didampingi oleh Manajer Legal & HRD Deysje N. Londoh, serta pengurus Paguyuban Petani Organik Ciamis (PPOC). Mereka menyaksikan langsung tumpukan limbah yang tersebar di 12 titik di Dusun Sarayuda.
Menurutnya, limbah ini memiliki kualitas yang bahkan lebih baik dibandingkan limbah sawit yang selama ini digunakan sebagai bahan baku utama pupuk cair produksi mereka.
“Kami akan memulai pengolahan dalam waktu dekat, sekitar sebulan dari sekarang, dengan skala kecil terlebih dahulu sebagai tahap riset,” ungkap Lukman yang juga menjabat Ketua Departemen Pertanian Garda Prabowo.
Upaya ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap program pertanian organik nasional sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan subsidi.
Menurut Ketua PPOC, H. Abdul Majid, limbah aci kawung yang menggunung ini sudah terbengkalai selama puluhan tahun. Meski dalam tiga tahun terakhir sudah ada yang mencoba mengolahnya menjadi pupuk kompos padat dengan mencampurkan limbah dengan kotoran hewan dan daun hijau, pemanfaatannya masih sangat terbatas.
“Kalau untuk pupuk cair, ini akan menjadi yang pertama. Dan bahan bakunya tak akan habis untuk 20 tahun ke depan,” jelasnya.
Limbah terus bertambah setiap harinya karena terdapat empat pabrik besar di Sarayuda yang rutin memproduksi aci kawung. Setiap pabrik mengolah setidaknya satu truk berisi 12 batang kawung yang didatangkan tak hanya dari Ciamis, tapi juga dari berbagai daerah lain di Jawa Barat bahkan Cilacap, Jawa Tengah.
Warga setempat, Wawan, menyebut bahwa Dusun Sarayuda telah menjadi sentra produksi aci kawung sejak tahun 1995. Produk olahannya digunakan sebagai bahan baku berbagai industri makanan seperti sohun, kue, bakso, hingga agar-agar.
“Sayangnya, meski aci kawung sangat bermanfaat, limbahnya masih menumpuk tanpa pemanfaatan maksimal,” ujarnya.
Dengan masuknya CV Makassar Agro dan sinergi bersama PPOC, warga berharap tumpukan limbah ini tak hanya hilang dari lingkungan, tapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan masyarakat sekitar.