BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Pemerintah Kota Banjar terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Upaya ini diwujudkan melalui perencanaan pembentukan Komunitas Ekonomi Kreatif, yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banjar.
Rapat perencanaan tersebut digelar di Aula Dispora Banjar, Kamis (12/12/2024), sebagai bagian dari program pengembangan kompetensi sumber daya manusia ekonomi kreatif tahun anggaran 2024.
Kepala Dispora Kota Banjar, Dedi Suardi, melalui Kepala Bidang Pariwisata, Rd Maya Dewi, menjelaskan tujuan pembentukan komunitas ini adalah untuk meningkatkan sinergi di antara pelaku ekonomi kreatif.
"Komunitas ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi yang mendukung pengembangan produk dan jasa kreatif berbasis budaya, pariwisata, teknologi, dan inovasi," ujar Maya.
Dalam rapat tersebut, para peserta mendalami definisi ekonomi kreatif sebagai sektor yang menghasilkan produk atau jasa dengan unsur budaya, pariwisata, inovasi, dan teknologi. Diskusi juga berfokus pada strategi pengembangan komunitas, termasuk penguatan sumber daya manusia dan dukungan anggaran.
"Langkah ini penting agar pegiat ekonomi kreatif memiliki target jelas, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang, dalam mendukung pengembangan sektor ini," tambah Maya.
Melalui komunitas ini, Pemkot Banjar berharap dapat menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang inovatif dan kolaboratif. Hal ini diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Kabid Industri Pariwisata Disparbud Jawa Barat, Rispiaga, menekankan pentingnya komunitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
"Ekonomi kreatif bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang pengembangan nilai tambah melalui inovasi. Komunitas ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi berbasis kearifan lokal," jelasnya.
Langkah strategis ini diharapkan dapat memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar utama perekonomian Kota Banjar, sekaligus memperkuat identitas budaya dan potensi lokal di tingkat regional maupun nasional.