Polisi Buru Cucu yang Diduga Bunuh Nenek dan Buang Jasad ke Jurang di Ciamis

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Seorang nenek bernama Cucu Cahyati (70) ditemukan tewas di dasar jurang sedalam 10 meter di dekat pemakaman Petir, Desa Sukamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Selasa (3/6/2025) pagi. Polisi kini memburu cucu korban berinisial S (18), yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan.

Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, menyatakan bahwa korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan sejumlah tanda kekerasan. 

“Saya sendiri mengecek langsung. Secara kasat mata ada bekas kekerasan. Tapi tentu akan diperjelas melalui hasil autopsi,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Upaya pencarian dilakukan setelah warga melaporkan hilangnya aktivitas korban sejak Minggu (1/6/2025). Kecurigaan muncul karena korban tidak terlihat beraktivitas seperti biasa. Laporan disampaikan ke pihak desa dan diteruskan ke Polsek Cihaurbeuti.

Penyelidikan mengarah pada rumah cucu korban yang berada di seberang rumah sang nenek. Di salah satu ruangan, polisi menemukan bercak darah yang dipastikan berasal dari manusia. 

Dugaan keterlibatan S semakin kuat setelah ia mengirim pesan WhatsApp kepada ibunya yang bekerja sebagai TKW di luar negeri. Dalam pesan itu, S mengaku telah menganiaya neneknya hingga meninggal, lalu membuang jasadnya.

“Dari sana kami langsung bergerak. Pesan itu menjadi petunjuk penting dalam pengungkapan kasus,” kata Kapolres.

Tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD, dan warga setempat melakukan penyisiran sejak Minggu hingga Selasa pagi. Sekitar pukul 08.00 WIB, korban ditemukan di dasar jurang dalam kondisi mengenaskan.

Sementara itu, S hingga kini masih dalam pengejaran. Terakhir, ia diketahui terlihat pada Sabtu malam di sekitar lokasi kejadian. Identitas dan ciri-ciri pelaku telah dikantongi polisi.

“Fokus kami sekarang adalah menangkap terduga pelaku. Kami imbau masyarakat yang mengetahui keberadaan S untuk segera melapor,” tegas AKBP Akmal.

Polres Ciamis memastikan akan mengusut kasus ini hingga tuntas dan mengingatkan bahwa kekerasan dalam keluarga adalah bentuk kejahatan serius yang tak bisa ditoleransi.