Polres Tasikmalaya Ungkap Kasus Curanmor dengan Modus Penipuan, 16 Motor Disita dari Pelaku dan Penadah

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Kasus pencurian sepeda motor dengan modus penipuan kembali terungkap di wilayah Tasikmalaya. Satreskrim Polres Tasikmalaya berhasil menangkap dua pelaku pencurian sepeda motor yang menggunakan modus penipuan, yaitu pelaku utama dan seorang penadah. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, dalam konferensi pers yang diadakan di Mapolres Tasikmalaya pada Rabu (2/10/2024)

“Modus operandi pelaku pencurian ini mengalami pergeseran. Jika dulu pelaku sering menggunakan cara merusak motor atau membobol kunci kontak, kini mereka lebih halus dengan melakukan penipuan untuk mendapatkan kepercayaan dari korban,” kata AKP Ridwan Budiarta.

Kasus ini bermula dari laporan polisi pada Agustus 2024, di mana salah satu kejadian terakhir terjadi pada Selasa (24/8/2024), sekira pukul 12.45 WIB, di wilayah Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. 

Para pelaku diketahui menggunakan modus yang berbeda dari pencurian sepeda motor konvensional. Mereka berfokus pada sasaran yang lemah, seperti pelajar dan ibu-ibu, dengan berbagai alasan palsu.

“Salah satu modus yang mereka gunakan adalah berpura-pura bahwa motor mereka mogok, lalu meminta bantuan kepada korban. Saat korban lengah dan meminjamkan motor, pelaku langsung melarikan diri membawa motor tersebut,” ujarnya.

Selain itu, pelaku juga berpura-pura mencari kontrakan atau bertanya tentang lokasi tertentu, kemudian meminta korban mengantarkannya ke warung atau pom bensin. Pada saat korban lengah, pelaku dengan cepat membawa kabur motor korban.

Polres Tasikmalaya berhasil mengamankan 16 unit sepeda motor, yang terdiri dari 15 motor hasil curian dan 1 motor yang digunakan pelaku dalam melakukan aksinya. Dari tangan tersangka, juga ditemukan sejumlah barang bukti, termasuk beberapa STNK, BPKB, dan motor yang digunakan dalam aksi penipuan tersebut.

“Motor-motor curian ini dijual dengan harga antara Rp3 juta hingga Rp8 juta, tergantung kondisi motor. Karena kunci kontak dan kunci leher motor tidak rusak, motor tersebut dapat dijual dengan harga yang masih cukup tinggi kepada penadah,” jelas AKP Ridwan Budiarta.

Motif dari para pelaku adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 378 tentang penipuan dan Pasal 480 tentang penadahan dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

Saat ini, pihak kepolisian masih memburu pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam sindikat ini. Polres Tasikmalaya terus berkoordinasi dengan kepolisian di wilayah lain, untuk menangkap seluruh anggota sindikat tersebut.

“Kami masih mengejar beberapa pelaku lain yang tergabung dalam kelompok ini. Semoga dalam waktu dekat, kami dapat menangkap mereka semua dan menyelesaikan kasus ini dengan tuntas,” pungkasnya.