Ikuti Kami :

Disarankan:

Satpol PP Kota Banjar Tertibkan Pengemis Berkostum Badut, Ada Anak Putus Sekolah

Kamis, 05 Juni 2025 | 19:08 WIB
Satpol PP Kota Banjar Tertibkan Pengemis Berkostum Badut, Ada Anak Putus Sekolah
Satpol PP Kota Banjar Tertibkan Pengemis Berkostum Badut, Ada Anak Putus Sekolah. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Satpol PP Kota Banjar melakukan operasi penertiban terhadap gelandangan dan pengemis, dengan sasaran pengamen berkostum badut yang kerap meminta-minta di persimpangan lampu merah, Kamis (5/6/2026).

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Satpol PP Kota Banjar melakukan operasi penertiban terhadap gelandangan dan pengemis, dengan sasaran pengamen berkostum badut yang kerap meminta-minta di persimpangan lampu merah, Kamis (5/6/2026).

Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan tiga pengemis berkostum badut, yang ternyata seluruhnya merupakan warga Banjar. Dua di antaranya sudah berkeluarga, sedangkan satu lainnya adalah seorang anak berusia 15 tahun yang putus sekolah. 

Kasi Pengawasan Gakperunda Dinas Satpol PP Banjar, Endra Herdiana, mengungkapkan bahwa penertiban ini bertujuan untuk menjaga ketertiban kota sekaligus menanggulangi masalah sosial. 

"Kami menemukan tiga badut pengamen yang beroperasi di beberapa titik. Setelah diamankan, mereka langsung didata dan diberikan pembinaan sebelum diserahkan ke Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut," jelas Endra.

Sementara itu, Kasi Kerjasama Satpol PP Banjar, Budi Kuswandani, menegaskan bahwa kegiatan patroli rutin ini merupakan instruksi dari pimpinan untuk mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). 

Langkah ini juga didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum, Ketentraman, dan Perlindungan Masyarakat.

Pihak Satpol PP berharap Dinas Sosial dapat memberikan solusi terbaik bagi ketiga pengemis berkostum badut tersebut, sehingga mereka dapat memiliki peluang hidup yang lebih baik dan tidak kembali ke jalanan untuk meminta-minta. 

"Kami berharap ada langkah konkret untuk membantu mereka, terutama anak yang masih berusia 15 tahun, agar bisa kembali mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih layak," pungkasnya.

Editor
Link Disalin