Disarankan:
Sebanyak 858 siswa kelas 10 dan 11 SMAN 1 Ciamis mulai menerima manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pusat. Peluncuran program ini berlangsung pada Senin (14/4/2025), sekaligus menjadi implementasi awal program nasional yang menyasar jenjang SD, SMP, dan SMA.
CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Sebanyak 858 siswa kelas 10 dan 11 SMAN 1 Ciamis mulai menerima manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pusat. Peluncuran program ini berlangsung pada Senin (14/4/2025), sekaligus menjadi implementasi awal program nasional yang menyasar jenjang SD, SMP, dan SMA.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, yang hadir dalam peluncuran MBG di SMAN 1 Ciamis, menekankan pentingnya standar kebersihan dan kualitas gizi dalam pelaksanaan program.
“Sterilisasi dan higienitas makanan harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi kasus keracunan. Selain itu, menu yang disajikan harus memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna dengan gizi seimbang,” ujar Herdiat.
Ia berharap, asupan makanan bergizi yang diberikan secara rutin dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan peserta didik.
“Mudah-mudahan hasilnya signifikan bagi perkembangan kecerdasan siswa. Dengan gizi yang baik, Insya Allah prestasi juga akan meningkat,” tambahnya.
Menurut Herdiat, pelaksanaan MBG saat ini baru menjangkau sebagian dari 26 ribu siswa yang ditargetkan di Kabupaten Ciamis. Selain SMAN 1 Ciamis, peluncuran MBG hari itu juga dilakukan di dua lokasi lainnya, yaitu Baregbeg dan Kertasari.
Herdiat yang merupakan alumnus SMAN 1 Ciamis tahun 1979 turut menyampaikan kesannya saat kembali ke sekolah.
“Dulu bangunannya masih satu lantai dan terbuka. Sekarang sudah jauh lebih baik. Saya berharap dari sekolah ini kelak lahir pemimpin masa depan, mungkin calon Bupati Ciamis berikutnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala SMAN 1 Ciamis, Dede Mulyadi, menyambut positif pelaksanaan MBG di sekolahnya. Ia berharap program ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan.
“Alhamdulillah hari pertama berjalan lancar. Semoga MBG ini bisa mendukung misi mencerdaskan kehidupan bangsa dan tepat sasaran,” ucapnya.
Ia menjelaskan, program MBG diberikan kepada siswa kelas 10 dan 11, mengingat siswa kelas 12 telah menyelesaikan kegiatan belajar dan tengah mengikuti proses UTBK.
“Hari ini kami distribusikan kepada 858 siswa. Kami juga telah menyerahkan data siswa yang memiliki alergi makanan ke pihak penyedia agar mendapat menu pengganti,” terang Dede.
Sekitar 0,2 persen siswa terdeteksi memiliki alergi, dan disediakan alternatif menu, seperti pengganti ayam dengan telur sebagai sumber protein.
Salah satu siswa, Milna Syahara dari kelas XI IPS 1, mengaku senang dengan adanya program ini.
“Senang banget, bisa mengurangi pengeluaran jajan juga. Makanannya enak. Biasanya nggak bawa bekal, sekarang dapat makan dari sekolah,” tuturnya.
Program MBG diharapkan menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kualitas generasi muda melalui pemenuhan gizi yang merata di lingkungan sekolah.
