Ikuti Kami :

Disarankan:

Video Joget Erotis di Resto Hotel Tasikmalaya Tuai Kecaman, Manajer Minta Maaf dan Mundur dari Jabatan

Kamis, 05 Juni 2025 | 16:28 WIB
Video Joget Erotis di Resto Hotel Tasikmalaya Tuai Kecaman, Manajer Minta Maaf dan Mundur dari Jabatan
Video Joget Erotis di Resto Hotel Tasikmalaya Tuai Kecaman, Manajer Minta Maaf dan Mundur dari Jabatan. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K.

Sebuah video yang memperlihatkan aksi joget erotis di sebuah resto hotel di Jalan R.E Martadinata, Kota Tasikmalaya, memicu kecaman luas dari masyarakat. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis malam, 29 Mei 2025, dan cuplikannya menyebar luas melalui media sosial beberapa hari terakhir.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Sebuah video yang memperlihatkan aksi joget erotis di sebuah resto hotel di Jalan R.E Martadinata, Kota Tasikmalaya, memicu kecaman luas dari masyarakat. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis malam, 29 Mei 2025, dan cuplikannya menyebar luas melalui media sosial beberapa hari terakhir.

Dalam video viral tersebut, tampak seorang wanita menari dengan gerakan erotis diiringi dentuman musik DJ, dikelilingi sejumlah perempuan lainnya. Yang paling menuai kemarahan publik, salah satu perempuan terlihat secara sengaja melepas pakaian dalam si penari, yang saat itu sedang berjoget sambil rebahan di lantai.

Menanggapi kejadian tersebut, Manajer Operasional Caffe & Resto Crown Tasikmalaya, Adi Renaldi, memberikan klarifikasi dan membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi di tempat usahanya.

"Betul terkait adanya insiden tersebut, itu kejadian di tanggal 29 hari Kamis malam 2025," kata Adi saat ditemui di lokasi, Kamis (5/6/2025) siang.

Adi menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas insiden yang menimbulkan keresahan tersebut.

"Itu kejadian memang insiden yang tidak terkendali oleh pihak dari kami. Mungkin kami juga dari pihak manajemen mohon maaf atas terjadi hal yang memang bikin kisruh bagi masyarakat Kota Tasikmalaya," ucapnya.

 

Manajer Mengundurkan Diri, Tempat Usaha Ditutup

Sebagai bentuk tanggung jawab, Adi menyatakan dirinya telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai manajer operasional.

"Dan bentuk rasa tanggung jawab saya pribadi, saya mengundurkan diri dari manajemen Caffe and Resto Crown Tasikmalaya sebagai manajer operasional," tegasnya.

Terkait sanksi dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, Adi membenarkan bahwa usaha tersebut telah ditutup sesuai ketentuan.

"Betul, itu untuk pemerintah memang sudah ada sanksi kepada pihak caffe and resto, dan kami kooperatif terhadap apa sanksi yang dijalankan oleh pemerintah itu untuk tutup," bebernya.

Adi juga mengungkapkan bahwa kini pengelolaan tempat usaha tersebut telah berganti. Pihak pengelola baru, menurutnya, berkomitmen untuk melakukan pembenahan menyeluruh, mulai dari konsep hiburan hingga desain tempat.

"Dan untuk ke depannya, mudah-mudahan pengelola yang baru itu harus menerapkan sesuai perda yang telah diberlakukan oleh Pemkot Tasikmalaya," ujarnya.

"Komitmen kami itu adalah nanti perihal kultur-kultur yang memang sudah menjadi kebiasaan di caffe kami itu akan dirubah total, dan kami juga ada renovasi untuk menjadikan caffe yang lebih ke kopi shop. Untuk musik juga kita ditekankan untuk di live musik atau akustik," tambahnya.

Adi membenarkan bahwa pada malam kejadian memang terdapat musik DJ yang dimainkan oleh salah satu komunitas. Namun, dia menegaskan bahwa acara tersebut bukan bagian dari agenda resmi resto.

"Tetapi hal yang terjadi ketika diselenggarakan DJ tersebut, ada hal-hal lain yang di luar kendali kita. Tapi kami menyadari perlunya edukasi lebih lanjut, agar hiburan semacam itu tidak disalahartikan. Sehingga tak terulang di kemudian hari," tandasnya.

Editor
Link Disalin