Disarankan:
Sebanyak 12 produk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Banjar kini telah hadir di toko modern, termasuk Yogya Toserba. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah Kota Banjar dalam mempromosikan produk UMKM lokal.
BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Sebanyak 12 produk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Banjar kini telah hadir di toko modern, termasuk Yogya Toserba. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah Kota Banjar dalam mempromosikan produk UMKM lokal.
Sri Sobariah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskukmp) Kota Banjar, melalui Kepala Bidang UMKM Ina Rosdinar Suhlya, mengungkapkan bahwa pihaknya bangga bahwa 12 produk UMKM asli Banjar kini sudah tersedia di Yogya Toserba Banjar.
Produk-produk yang dipasarkan di toko modern tersebut telah memenuhi berbagai kriteria kelayakan, termasuk legalitas dan kemasan yang sesuai dengan peraturan. Ini mencakup memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), izin edar Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), serta sertifikasi halal.
Ina Rosdinar Suhlya menambahkan, kelengkapan legalitas ini penting agar produk UMKM bisa bersaing di pasar modern.
"Kami berharap produk UMKM ini tidak hanya bisa dipasarkan di toko modern, tetapi juga berpotensi untuk diekspor," ujarnya.
Program "UMKM Juara" dan "UMKM Naik Kelas" merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas UMKM. Saat ini, sudah ada 100 UMKM yang terdaftar dalam program ini dengan target agar produk mereka bisa tersebar di seluruh toko modern, dan akhirnya ke pasar ekspor.
Percobaan penjualan produk UMKM di Yogya Toserba akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Jika hasilnya positif, akan ada peluang bagi produk-produk ini untuk dipasarkan di semua cabang Yogya Toserba di seluruh Indonesia.
"Kami berharap produk UMKM Kota Banjar bisa diterima dengan baik oleh masyarakat luas dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha lokal," kata Ina.
Sementara itu, Yopie Pieter Swandono, General Affair Toserba Yogya Banjar, menjelaskan syarat yang harus dipenuhi agar produk UMKM bisa diterima di toko modern. Syarat tersebut meliputi memiliki NIB, PIRT, sertifikasi halal, serta memastikan bahwa produk tersebut diminati konsumen dan memiliki brand yang dikenal.
"Pelaku usaha juga harus berkomitmen untuk memastikan ketersediaan produk di toko agar tidak terjadi kekosongan stok, yang dapat mempengaruhi penjualan," jelas Yopie.
Langkah ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi UMKM Kota Banjar untuk berkembang dan dikenal di pasar yang lebih luas.
