Aya-aya Wae! Dua Pelajar Tasikmalaya Lapor Damkar Ciamis Gegara Kelaparan dan Habis Bekal Pulang dari Pangandaran

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Niatnya ingin pulang dari Pangandaran ke Tasikmalaya setelah mengunjungi rumah nenek. Tapi apa daya, tenaga habis, bekal ludes, hujan turun, malam larut, dan akhirnya panggilan darurat pun dilayangkan ke pemadam kebakaran (damkar).

Peristiwa ini menimpa dua pelajar asal Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Dilan Pratama dan Denia, keduanya berusia 17 tahun. Mereka dievakuasi oleh petugas UPTD Damkar Ciamis pada Senin (30/6/2025) malam, setelah terjebak dalam kelelahan dan kelaparan di tengah perjalanan. Lokasi mereka ditemukan berada di sekitar Jembatan Salawe, Dusun Karanglayung, Desa Bojong, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

Menurut laporan, Dilan dan Denis menempuh perjalanan cukup jauh dari Pangandaran menuju Tasikmalaya. Namun saat melintasi wilayah Cijeungjing, tenaga mereka tidak lagi bersahabat, sementara bekal sudah sejak lama lenyap. Cuaca yang tidak mendukung serta suasana malam yang gelap makin memperparah kondisi.

“Karena mereka kondisinya tidak bisa melanjutkan perjalanan, salah satu dari mereka menghubungi Damkar Ciamis. Mereka meminta bantuan,” ujar Fery Rochwandi, Kabid Damkar Ciamis, Selasa (1/7/2025).

Damkar yang biasanya bertugas menjinakkan api, malam itu justru menjalankan misi penyelamatan dua anak muda yang ‘terbakar’ kelaparan. Tim siaga yang terdiri dari Yedi Setiadi, Yayan Muliyansyah, Nanang Ennurdin, serta Hendra Gunawan langsung meluncur ke lokasi menggunakan satu unit kendaraan pancar.

Sesampainya di lokasi, tim menemukan Dilan dan Denis dalam kondisi selamat, tapi lelah dan menggigil. Keduanya segera dievakuasi dan diantar pulang ke rumah masing-masing. Proses penyelamatan berjalan lancar dan penuh kelegaan.

“Setelah mengantar kedua pelajar itu, personel kami kembali ke kantor untuk melanjutkan tugas,” tambah Fery.

Perjalanan ‘epik’ yang dialami Duo Dilan ini menjadi pelajaran penting bagi siapa pun yang berniat melakukan perjalanan jauh tanpa persiapan matang. Bukan hanya soal kendaraan dan cuaca, tapi juga soal logistik, karena semangat saja ternyata tidak cukup untuk menaklukkan jarak.

“Aksi tersebut bagian dari komitmen kami dalam tugas menjadi pelayan kemanusiaan, tidak sebatas kebakaran saja,” ujar Fery.