CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis menggelar simulasi penanganan bencana alam megathrust dan hidrometeorologi basah pada Kamis (17/10/2024).
Acara yang berlangsung di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi, menekankan pentingnya persiapan menghadapi bencana yang tidak bisa diprediksi.
“Kami ucapkan terima kasih kepada BPBD atas pelaksanaan simulasi ini. Bencana tidak dapat diprediksi, tetapi jika kita siap, risikonya dapat dikurangi. Teruslah berlatih, jangan berhenti, karena bencana bisa datang kapan saja,” ujar Andang.
Andang juga berharap agar simulasi ini mampu memperkuat ketangguhan Kabupaten Ciamis dalam menghadapi berbagai bencana alam.
“Simulasi ini diharapkan menjadikan Ciamis lebih tangguh dan siap menghadapi bencana,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi ini. Menurutnya, partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha sangat penting dalam mitigasi bencana.
“Simulasi seperti ini wajib dilaksanakan di setiap SKPD, satuan pendidikan, dan dunia usaha. Semua pihak perlu memahami langkah-langkah mitigasi agar siap menghadapi bencana dan meminimalisir risikonya,” jelas Ani.
Salah satu poin penting dalam simulasi ini adalah edukasi mengenai jalur evakuasi dan titik kumpul aman, terutama di daerah pesisir yang rawan tsunami. Ani menegaskan, kesiapan menghadapi “golden time” 20 menit setelah gempa sebelum tsunami datang sangat krusial.
“Kita harus siap dalam 20 menit setelah gempa untuk menuju tempat aman. Jalur evakuasi harus tersedia, terutama di pantai, agar masyarakat tidak bingung saat bencana terjadi,” tegasnya.
Ani juga mengungkapkan, sebanyak 135 desa di Ciamis telah melakukan simulasi bencana secara mandiri. Sementara itu, BPBD Ciamis telah melaksanakan simulasi di sekitar 60 desa.
“Tujuan kami adalah membentuk Desa Tangguh Bencana dan memberikan edukasi penyelamatan mandiri kepada masyarakat,” ujarnya.
Di wilayah Leuwikeris, BPBD terus memantau potensi banjir yang dapat dipicu oleh gempa berkekuatan besar, seperti yang diperkirakan dapat melanda Cijeungjing, Cimaragas, Cidolog, dan Lakbok. Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi bencana dan meminimalisir dampaknya.
Dengan kegiatan ini, BPBD Ciamis berharap seluruh elemen masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi bencana dan mampu mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi.