GARUT, NewsTasikmalaya.com – Menanggapi maraknya bencana hidrometeorologi di Garut akibat curah hujan tinggi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar rapat tindak lanjut di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Minggu (29/6/2025). Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekda Garut, Nurdin Yana, dan dihadiri oleh seluruh Kepala SKPD terkait.
Nurdin Yana menyoroti masifnya kejadian bencana, dengan setidaknya 16 kecamatan dan 35 desa/kelurahan di Garut terdampak longsor dan banjir. Ia secara khusus menyebut Kampung Cimacan dan Sudika Indah di Kecamatan Tarogong Kidul sebagai daerah yang sering dilanda banjir.
Dalam upaya respons cepat bencana Garut, Sekda Nurdin memaparkan beberapa langkah konkret. Salah satunya adalah pemasangan pompa apung (floating pump) di area rawan banjir. Mekanismenya, saat hujan deras, pintu air akan ditutup untuk mencegah arus balik dari Sungai Cimanuk yang posisinya lebih tinggi, lalu pompa apung akan membuang air kembali ke sungai.
Terkait kerusakan infrastruktur, Nurdin juga memastikan penanganan jalan putus akibat bencana di Garut. Ia menyebutkan titik-titik krusial seperti Kampung Negla, Kampung Nagrak Sukamulya, dan Kampung Cipeundeuy di Cilawu yang sudah mulai ditangani, termasuk di Margawati.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diinstruksikan untuk segera inventarisasi kerusakan bencana Garut secara menyeluruh. Hal ini penting untuk memberikan gambaran komprehensif bagi upaya pemulihan, terutama mengingat Pemkab Garut akan memberlakukan masa tanggap darurat bencana Garut selama dua minggu ke depan. Seluruh data inventarisasi ini nantinya akan diajukan kepada Bupati untuk skema penyelesaian persoalan.
Menyikapi bencana yang terus berulang, Nurdin Yana tak henti-hentinya mengimbau seluruh masyarakat Garut untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan berpartisipasi aktif dalam mitigasi bencana.
"Kita ada beberapa lembaga yang kita bentuk oleh Pak Kalak CS, baik itu Kencana (Kecamatan Tangguh Bencana), termasuk di desa juga desa tangguh bencana sudah kita lakukan, bahkan ada juga kampung siaga bencana, semua sudah digerakkan mudah-mudahan ini bisa membantu mereka setidaknya mereka bisa membantu dirinya sendiri ini poin yang paling penting," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kontribusi positif masyarakat Garut terhadap lingkungan, termasuk penanaman kembali pohon-pohon. Dengan kesadaran dan kepatuhan kolektif, diharapkan Garut menjadi daerah yang tangguh bencana dan alam tidak lagi memberikan dampak negatif bagi penghuninya.