Ikuti Kami :

Disarankan:

Harga Beras di Warung Eceran Naik Usai Idul Adha, Stok Gabah Petani Mulai Menipis

Rabu, 11 Juni 2025 | 20:25 WIB
Watermark
Harga Beras di Warung Eceran Naik Usai Idul Adha, Stok Gabah Petani Mulai Menipis. Foto: NewsTasikmalaya.com/Andri M.

Sepekan pasca-Hari Raya Idul Adha, harga beras di tingkat eceran terus mengalami kenaikan, termasuk di warung-warung kecil. Harga beras kualitas medium yang sebelumnya berada di angka Rp 14.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 15.000 per kilogram.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Sepekan pasca-Hari Raya Idul Adha, harga beras di tingkat eceran terus mengalami kenaikan, termasuk di warung-warung kecil. Harga beras kualitas medium yang sebelumnya berada di angka Rp 14.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 15.000 per kilogram.

“Dari kemarin sudah naik jadi Rp 15.000/kg,” ujar Vera, pemilik warung di kawasan Kertasari, Ciamis, Rabu (11/6/2025).

Kenaikan harga ini dipicu oleh naiknya harga beras di tingkat penggilingan padi (heuleur). Hal tersebut dibenarkan oleh Didin, pengusaha beras sekaligus pemilik penggilingan padi di Dusun Cikatomas, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing.

“Sejak dua minggu lalu harga beras memang naik. Kenaikannya hampir setiap hari, rata-rata naik Rp 100 per hari,” kata Didin.

Menurut Didin, harga beras medium di tingkat penggilingan dua pekan lalu masih Rp 11.500 per kilogram, kini telah mencapai Rp 12.800 per kilogram. Sementara itu, beras premium juga mengalami kenaikan dari Rp 12.400 menjadi Rp 13.700 per kilogram.

Didin menyuplai beras ke sejumlah kios di Pasar Subuh dan Pasar Manis Ciamis. Ia menyebut, kenaikan harga ini disebabkan oleh menipisnya stok gabah di kalangan petani.

“Sekarang mulai musim tanam, jadi petani menjual stok gabah mereka lebih dulu untuk biaya produksi. Ini sudah jadi siklus, kalau masuk masa tanam, gabah mulai sulit dicari. Tinggal menunggu masa panen berikutnya,” jelasnya.

Selain itu, langkah Perum Bulog yang membeli gabah di atas harga rata-rata pasar turut mendorong petani melepas stok mereka. Harga pembelian gabah oleh Bulog berada di atas Rp 6.500 per kilogram, baik untuk Gabah Kering Giling (GKG) maupun Gabah Kering Panen (GKP).

“Rata-rata saya beli gabah petani Rp 7.300/kg, sama seperti harga Bulog. Kalau tidak sanggup beli di atas itu, siap-siap tidak kebagian,” kata Didin.

Ia menambahkan, kini dirinya terpaksa mencari gabah hingga ke wilayah Sragen, Jawa Tengah, karena pasokan di wilayah Ciamis, Banjar, dan Pangandaran mulai menipis.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Perum Bulog Ciamis, Dadan Irawan, menyebutkan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai 41.000 ton dan tersebar di empat gudang utama serta 24 gudang filial.

“Stok beras untuk wilayah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Tasikmalaya aman untuk delapan bulan ke depan,” ujar Dadan.

Namun demikian, hingga memasuki bulan Juni, Bulog Ciamis belum menerima penugasan untuk menyalurkan beras melalui program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Editor
Link Disalin