TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — Jalan Mayor SL Tobing, Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan. Jalur utama yang menghubungkan kawasan Mangkubumi, Cihideung, dan pusat kota ini kerap menelan korban akibat minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU). Dari kecelakaan lalu lintas hingga tindak kriminal jalanan, sederet insiden terus berulang tanpa solusi yang memadai.
Kasus terbaru terjadi awal pekan ini, ketika dua remaja pengendara motor terlibat kecelakaan di ruas jalan gelap tersebut. Salah satu korban terperosok ke parit dan mengalami luka serius di bagian kepala. Sebelumnya, beberapa kejadian lain juga sempat membuat warga resah, mulai dari pengendara yang dibacok geng motor hingga warga yang menjadi korban pemukulan dengan botol oleh berandalan bermotor.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya, Asep Maman Permana, menjelaskan bahwa Jalan Mayor SL Tobing merupakan jalan provinsi, sehingga urusan PJU di wilayah tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kebetulan Jalan SL Tobing itu jalan provinsi, kalau jalan provinsi yang bertanggung jawab ya adalah provinsi berkaitan masalah penerangan jalan. Kalau tingkat nasional seperti Jalan Moh Hatta itu tanggung jawabnya pemerintah pusat," jelas Asep saat ditemui di Kecamatan Indihiang, Rabu (18/6/2025).
Ia mengakui bahwa secara umum perbaikan PJU di Kota Tasikmalaya memang belum optimal karena keterbatasan anggaran. Pada tahun 2024, terdapat sekitar 1.300 titik PJU yang tidak bisa diperbaiki dan harus ditunda pelaksanaannya.
"Sisa tiap tahun 1.300 sekian itu sisa dari perbaikan. Kenapa sisa? Dikarenakan kalau seluruhnya diperbaiki itu tidak cukup anggarannya," ungkapnya.
Kendati begitu, Asep menegaskan bahwa Pemkot Tasikmalaya tetap berkomitmen menanggapi setiap pengaduan masyarakat, termasuk soal padamnya lampu jalan di ruas jalan provinsi maupun nasional. Dishub rutin menjalin komunikasi dengan Pemprov Jabar dan pemerintah pusat agar perbaikan bisa segera dilakukan.
"Jelas, kalau ada pengaduan dari masyarakat berkaitan masalah lampu padam di jalan statusnya jalan provinsi atau nasional, secepatnya kami komunikasikan dan menginformasikan ke provinsi maupun pusat agar segera diperbaiki," tegas Asep.
Bahkan, lanjutnya, pada tahun 2024 Kota Tasikmalaya menerima alokasi perbaikan PJU terbanyak se-Jawa Barat untuk jalan provinsi, yaitu sebanyak 600 titik.
"Ini membuktikan bahwa Pemkot, dalam hal ini Dishub, terus berupaya melalui komunikasi dan koordinasi agar masalah PJU padam bisa segera ditangani," katanya.
Asep juga berharap masyarakat dapat memahami pembagian tanggung jawab antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat terkait pengelolaan PJU. Namun demikian, pihaknya tetap akan berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan dan kenyamanan warga.
"Kalau masyarakat tidak tahu mana jalan provinsi, mana jalan nasional, mana jalan Pemkot, yang tahunya manakala ada PJU padam komplain saja. Tapi tidak bisa disalahkan masyarakat juga. Kita tetap akan berusaha semaksimal mungkin," pungkasnya.