Ikuti Kami :

Disarankan:

"Jalan Tak Berdaya", Warga Sindir Pemerintah Kota Banjar dengan Menanam Pohon di Jalan Rusak

Selasa, 13 Mei 2025 | 19:15 WIB
"Jalan Tak Berdaya", Warga Sindir Pemerintah Kota Banjar dengan Menanam Pohon di Jalan Rusak
"Jalan Tak Berdaya", Warga Sindir Pemerintah Kota Banjar dengan Menanam Pohon di Jalan Rusak. Foto: NewsTasikmalaya.com/Martin.

Warga Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kota Banjar, Jawa Barat, akhirnya angkat suara dengan cara yang tak biasa. Lelah menunggu janji perbaikan infrastruktur yang tak kunjung ditepati, mereka menanam pohon pisang dan pepaya di tengah Jalan Bantarpendey-Cikembang yang rusak parah.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Warga Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kota Banjar, Jawa Barat, akhirnya angkat suara dengan cara yang tak biasa. Lelah menunggu janji perbaikan infrastruktur yang tak kunjung ditepati, mereka menanam pohon pisang dan pepaya di tengah Jalan Bantarpendey-Cikembang yang rusak parah.

Aksi tersebut bukan sekadar keisengan, tapi bentuk protes keras atas ketidakpedulian pemerintah daerah. Jalan sepanjang lebih dari satu kilometer itu telah lama rusak dan tak pernah tersentuh perbaikan sejak 2016-2017. Alih-alih diperbaiki, kondisi jalan justru makin memburuk, mengancam keselamatan warga dan menghambat perekonomian, khususnya para petani yang mengandalkan akses tersebut.

Warga pun menyindir langsung program pemerintahan Wali Kota Banjar Sudarsono dan Wakil Wali Kota Supriana, yang selama ini gencar mengusung slogan "Berdaya". Di lokasi, warga membentangkan spanduk besar bertuliskan "Jalan Tak Berdaya", sindiran tajam yang mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap kepemimpinan mereka.

"Ini murni inisiatif warga. Sudah terlalu lama kami menunggu, tapi tidak ada tindakan nyata. Jalan ini jalur penting penghubung Banjar dan Ciamis, tapi karena rusak, ekonomi jadi terganggu dan kecelakaan sering terjadi. Bahkan sudah ada korban jiwa," ujar Kepala Dusun Cipariuk, Nuryan, Selasa (13/5/2025).

Tak berhenti di situ, warga juga memasang banner bertuliskan “Bapak Aing Kadieu”, sebuah ajakan langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk turun tangan melihat kondisi jalan yang dinilai memalukan bagi citra daerah.

Sekretaris Desa Neglasari, Dedi, menegaskan bahwa jalan tersebut berstatus sebagai jalan kota, sehingga tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Kota Banjar.

“Ini kewenangan daerah. Sudah seharusnya pemerintah kota turun tangan,” katanya.

Melalui musyawarah warga, disepakati bahwa jika tak ada respons dari pemerintah, aksi lanjutan akan digelar. Mereka menuntut perhatian nyata, bukan sekadar slogan.

"Kalau tidak ada realisasi, warga akan aksi lebih besar. Kami akan datangi wali kota," tegas Nuryan.

Aksi ini menjadi cermin frustrasi rakyat terhadap janji-janji pembangunan yang kerap tinggal kata-kata. Sebab di balik jalan yang rusak, tersimpan cerita tentang harapan yang tak dipenuhi dan pemerintah yang seakan abai pada suara warganya.

Editor
Link Disalin