TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Jenazah GG (14), pelajar kelas 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, tiba di rumah duka pada Minggu (23/9/2024) malam setelah menjalani autopsi di Bandung. Suasana duka yang mendalam menyelimuti keluarga dan kerabat korban.
Jenazah GG tiba di rumah duka, di Kampung Pelang, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, sekitar pukul 22.00 WIB. Jenazah diangkut menggunakan ambulans dari Dokkes Polres Tasikmalaya Kota, dikawal Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota dan Polsek Cibeureum. Setibanya di depan rumah korban, ratusan warga telah berkumpul untuk menyambut kedatangan jenazah yang terbujur kaku di dalam keranda.
Isak tangis keluarga, terutama ibu korban, pecah saat melihat anak mereka untuk terakhir kalinya. Jenazah sempat disemayamkan di rumah duka sebelum kemudian dibawa ke masjid terdekat untuk disalatkan. Setelah itu, jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cioray yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah.
Di tempat pemakaman, ayah korban, Eris Heri Wahyudi, tak mampu menahan kesedihannya. Usai prosesi pemakaman, Eris mengaku tak menyangka bahwa anak kesayangannya harus pergi dengan cara tragis. Ia mengingat beberapa jam sebelum kejadian, GG sempat meminta uang kepada dirinya saat ia bekerja di Pasar Cikurubuk.
"Saya sangat tidak menyangka anak saya meninggal dengan cara seperti ini. Kaget banget, dia baru saja minta uang ke saya sekitar jam 11 malam," ujar Eris usai pemakaman.
Eris berharap pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kematian anaknya. Ia ingin mengetahui apakah GG menjadi korban kekerasan atau kecelakaan.
"Saya harap polisi bisa segera mengungkap kasus ini. Jika memang anak saya dianiaya, pelakunya harus segera ditangkap," tegasnya.
Sebelumnya, Polres Tasikmalaya Kota masih menyelidiki kasus kematian GG, yang ditemukan tewas di Jalan Letjen Mashudi pada Minggu (22/9/2024) dini hari. Korban ditemukan dengan luka parah di bagian kepala sekitar pukul 01.00 WIB.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah kematian GG disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas atau penganiayaan.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra.
Sebelum ditemukan tewas, GG diketahui berboncengan dengan seorang temannya yang selamat meski mengalami luka ringan. Korban mengalami luka serius di kepala, yang kini sedang dianalisis lebih lanjut melalui proses autopsi di Bandung.
Menurut saksi mata, Ai Evi (36), yang memiliki kios di sekitar lokasi kejadian, ia mendengar suara rombongan motor melintas dengan cepat di lokasi sebelum insiden terjadi.
"Saya mendengar suara benturan keras, meskipun tidak melihat langsung. Setelah itu, saya melihat dua remaja tergeletak di jalan," jelas Evi.
Herdiana, tetangga korban yang ikut membantu membawa GG ke rumah sakit, mengungkapkan bahwa luka yang dialami korban sangat parah.
"Lukanya cukup parah, saya langsung membawa korban ke rumah sakit setelah kejadian," ujarnya.
Saat ini, polisi sedang mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian untuk mengungkap lebih lanjut penyebab pasti kematian GG.
Kasus ini masih terus dikembangkan, dan pihak keluarga berharap ada titik terang segera mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada putra mereka.