Ikuti Kami :

Disarankan:

Knalpot Brong Jadi Pemicu Penganiayaan Pelajar hingga Tewas di Jalan Letjen Mashudi Tasikmalaya

Rabu, 25 September 2024 | 12:27 WIB
Knalpot Brong Jadi Pemicu Penganiayaan Pelajar hingga Tewas di Jalan Letjen Mashudi Tasikmalaya
Knalpot Brong Jadi Pemicu Penganiayaan Pelajar hingga Tewas di Jalan Letjen Mashudi Tasikmalaya. Foto: NewsTasikmalaya.com/Ujang HR

Kasus tewasnya seorang pelajar di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, ternyata dipicu oleh penggunaan knalpot brong.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Kasus tewasnya seorang pelajar di Jalan Letjen Mashudi, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, ternyata dipicu oleh penggunaan knalpot brong. 

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono, saat konferensi pers pada Rabu (25/9/2024).

Menurut Joko, kejadian tragis yang menimpa seorang pelajar berusia 14 tahun berinisial GG tersebut berawal dari knalpot brong. Para pelaku mengadang korban kemudian melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 

Ia menjelaskan, sebelumnya, para pelaku ini berkumpul disuatu tempat. Pelaku yang dituakan mengajak rekan-rekannya untuk melakukan pengadangan dan pengeroyokan di Jalan Letjen Mashudi kepada pengendara motor yang menggunakan knalpot brong. 

"Pemicu dari pelaku melakukan tindakan ini adalah dari menggunakan knalpot brong. Akan tetapi tidak dibenarkan main hakim sendiri, terlebih menghilangkan nyawa orang," tegas Joko. 

Dalam peristiwa tersebut, GG mengalami penganiayaan berat dengan menggunakan batang kayu dan batu, yang akhirnya menyebabkan luka serius di bagian kepala. 

"Barang bukti yang diamankan di lokasi di antaranya satu buah balok kayu ukuran satu meter, bambu, batu," ungkapnya. 

Joko menambahkan, bahwa pihaknya telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus ini. Tersangka yang diamankan terbagi menjadi dua kelompok, tiga tersangka sudah dewasa, dan enam tersangka lainnya masih di bawah umur," ungkapnya. 

Kapolres mengimbau masyarakat, khususnya para remaja, untuk tidak menggunakan knalpot brong yang tidak sesuai standar. Selain melanggar aturan lalu lintas, knalpot brong juga kerap menimbulkan masalah sosial di masyarakat, seperti yang terjadi dalam kasus ini. 

"Kami berharap para orang tua juga turut mengawasi penggunaan kendaraan oleh anak-anak mereka," ujarnya.

Kematian GG menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Sejumlah warga menggelar doa bersama dan tabur bunga di lokasi kejadian sebagai bentuk solidaritas dan harapan agar kasus ini segera tuntas.

Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya dan memastikan semua tersangka diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. 

"Kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang. Mari kita bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan kita," tutup tandasnya.

 

 

 

Editor
Link Disalin