Ikuti Kami :

Disarankan:

Kritik Pembangunan Kota Banjar Setelah 21 Tahun Berdiri: Pasangan Bakal Calon Wali Kota Ungkap Masalah dan Visi

Sabtu, 07 September 2024 | 09:08 WIB
Kritik Pembangunan Kota Banjar Setelah 21 Tahun Berdiri: Pasangan Bakal Calon Wali Kota Ungkap Masalah dan Visi
Kritik Pembangunan Kota Banjar Setelah 21 Tahun Berdiri: Pasangan Bakal Calon Wali Kota Ungkap Masalah dan Visi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Martin

Setelah 21 tahun berdiri, pembangunan di Kota Banjar, Jawa Barat, dinilai belum memberikan manfaat signifikan.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Setelah 21 tahun berdiri, pembangunan di Kota Banjar, Jawa Barat, dinilai belum memberikan manfaat signifikan.

Penilaian ini disampaikan oleh pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, Bambang Hidayah dan Dani Danial Muhklis, usai mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, pada (29/8/2024) lalu.

Menurut Bambang Hidayah, meskipun infrastruktur kota, seperti gedung dan jalan, telah mengalami perbaikan, kesejahteraan masyarakat Banjar masih jauh dari memadai.

"Masyarakat Banjar belum merasakan manfaat nyata dari pembangunan. Indikatornya terlihat dari UMR Kota Banjar yang merupakan yang terendah di Jawa Barat," ujar Bambang.

Bambang dan Dani mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menarik investor sebagai langkah untuk meningkatkan UMR Banjar.

Dani Danial Muhklis menambahkan bahwa mereka mengusung jargon "Badami," yang memiliki makna filosofi kepemimpinan inklusif dan kolaboratif.

"Kami percaya bahwa membangun Banjar memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Melalui tagline 'Badami,' kami ingin menekankan pentingnya musyawarah dan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama," jelas Dani.

Pasangan Badami berencana fokus pada dua hal utama: penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan. Dani menyoroti perlunya memanfaatkan aset-aset yang ada di Kota Banjar yang saat ini belum memberikan hasil yang optimal.

"Kami akan bekerja keras untuk menarik investor dan memanfaatkan aset yang ada agar dapat menghasilkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," tegas Dani.

Dani juga menyinggung pentingnya memiliki kebanggaan atau ikon yang dapat menjadi identitas Kota Banjar.

"Selama 21 tahun berpisah dari Kabupaten Ciamis, Banjar belum memiliki sesuatu yang benar-benar membanggakan. Kami berharap dapat menciptakan sesuatu yang monumental sebagai simbol kebanggaan kota," ungkapnya.

Selain itu, Dani berharap pemerintah dapat memberdayakan Sungai Citanduy, yang dianggap sebagai kekuatan dan karakter Kota Banjar.

"Kami berencana untuk mengembangkan Citanduy sebagai salah satu ikon pariwisata, serta menjadikannya sebagai bagian dari perencanaan kota," ujarnya.

Dalam hal pendidikan, Dani berkomitmen untuk menyediakan beasiswa bagi anak-anak berprestasi di Kota Banjar agar mereka dapat kembali dan turut membangun daerah ini di masa depan.

"Melalui 'Badami,' kami ingin menciptakan kepemimpinan yang inklusif dan melibatkan semua elemen masyarakat. Dengan cara ini, kami berharap proses pembangunan Banjar akan terasa lebih ringan dan efektif," pungkas Dani.

Editor
Link Disalin