Mengungkap Sejarah Desa Neglasari, Kota Banjar: Dari Pemekaran hingga Isu Pembuangan Mayat

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Desa Neglasari, yang berada di Kecamatan Banjar, Kota Banjar, sempat menghebohkan publik karena dikenal sebagai lokasi pembuangan mayat.

Beberapa bulan lalu, desa ini menjadi sorotan setelah penemuan mayat seorang korban pembunuhan sadis oleh pacarnya.

Kejadian tersebut membuat Desa Neglasari sempat mendapat reputasi negatif sebagai tempat pembuangan mayat. Namun, di balik itu, Desa Neglasari memiliki sejarah panjang dan asal-usul yang menarik.

Menurut Kepala Desa Neglasari, Setiaman, desa ini merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Desa Situbatu yang dulu masuk ke Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis.

"Desa Neglasari ini resmi terpisah dari Desa Situbatu pada 18 April 1984, dan sebelumnya masih merupakan bagian dari Kecamatan Cimaragas," ujar Setiaman, Sabtu (21/9/2024).

Asal-usul Nama Desa Neglasari

Nama "Neglasari" berasal dari kata "Negla" dan "Sari" dalam bahasa Sunda. "Negla" berarti "katingali" atau "transparan," sedangkan "Sari" menggambarkan rasa dan kenikmatan. Secara keseluruhan, nama Neglasari dapat diartikan sebagai tempat yang jelas dan terasa nikmat.

Pada Mei 1992, Desa Neglasari secara administratif pindah dari Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, ke Pemerintah Kota Banjar.

Hal ini dilakukan karena Kecamatan Banjar saat itu kekurangan wilayah dan penduduk. Selain itu, pada 6 September 2001, Desa Neglasari juga mendapatkan tambahan wilayah dari Cikapundung, yang sebelumnya merupakan bagian dari Desa Bantarsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis.

"Dengan tambahan wilayah tersebut, Desa Neglasari kini memiliki empat dusun, yaitu Cipariuk, Cilengkong, Warung Buah, dan Cikapundung," jelas Setiaman.

Batas Wilayah Desa Neglasari

Desa Neglasari berbatasan dengan beberapa wilayah lainnya. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Balokang, Kecamatan Banjar, sementara di timur berbatasan dengan Kelurahan Banjar dan Desa Neglasari.

Di sebelah selatan, desa ini berbatasan dengan Sungai Cikembang dan Desa Pasir Nagara di Kabupaten Ciamis. Sementara di barat, desa ini berbatasan dengan Kelurahan Situbatu.

Kepemimpinan di Desa Neglasari

Sejak berdiri, Desa Neglasari telah dipimpin oleh beberapa kepala desa. Kepala desa pertama adalah Didi Hamid, yang menjabat sebagai pejabat sementara pada tahun 1984-1985.

Setelah itu, Didi Hamid terpilih sebagai kepala desa definitif dan memimpin selama dua periode hingga 1999. Kepemimpinan desa kemudian diteruskan oleh Tatang Sumarna (1999-2007), Bakin Kusmana (2007-2013), dan pejabat sementara Yayat Kuswandana (Februari-April 2013). Sejak April 2013, Desa Neglasari dipimpin oleh Setiaman.

Dengan sejarah yang panjang dan perkembangan wilayahnya, Desa Neglasari kini terus berbenah, meskipun sempat mendapat stigma negatif akibat kasus kriminal yang terjadi beberapa waktu lalu.