Ikuti Kami :

Ormas Islam Tasikmalaya Datangi Resto Lokasi Joget Erotis, Putar Murotal Gantikan Musik DJ

Reporter: Denden

Selasa, 03 Juni 2025 | 12:21 WIB

Watermark — Ormas Islam Tasikmalaya Datangi Resto Lokasi Joget Erotis, Putar Murotal Gantikan Musik DJ. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Sejumlah ormas Islam dan santri mendatangi sebuah restoran hotel di Kota Tasikmalaya yang sebelumnya viral karena menjadi lokasi aksi tarian erotis dalam acara musik DJ. Kedatangan mereka sebagai bentuk protes sekaligus nasihat moral kepada pengelola tempat tersebut.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Sejumlah ormas Islam dan santri mendatangi sebuah restoran hotel di Kota Tasikmalaya yang sebelumnya viral karena menjadi lokasi aksi tarian erotis dalam acara musik DJ. Kedatangan mereka sebagai bentuk protes sekaligus nasihat moral kepada pengelola tempat tersebut.

Dalam aksi itu, para anggota Ormas Islam memutar murotal Alquran di lokasi acara sebagai bentuk penebusan atas tindakan yang dinilai mencederai nilai-nilai kesopanan dan keagamaan. Aksi ini berlangsung tertib dan mendapat perhatian dari pihak hotel serta masyarakat sekitar.

Aksi ini dilakukan menyusul viralnya sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan melakukan tarian erotis dalam acara musik DJ di restoran hotel tersebut. Dalam video, penari bahkan melepas pakaian dalam atau bra di depan umum. Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam (28/5/2025) lalu dan menuai kecaman luas dari berbagai pihak.

Tokoh Ulama sekaligus Ketua FPI Kota Tasikmalaya, KH Yan-Yan Al Bayani, mengecam keras kejadian tersebut. Ia menilai tindakan itu telah mencoreng predikat Tasikmalaya sebagai Kota Santri dan mendesak pengelola untuk meminta maaf secara terbuka.

"Kegiatan semacam ini tak hanya melanggar norma agama, tapi juga bertentangan dengan Perda Tata Nilai. Kami meminta hotel ini ditutup jika tidak mampu menjaga etika," tegasnya.

Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya sebelumnya telah memanggil pengelola restoran untuk dimintai klarifikasi. Hasilnya, pengelola mengakui adanya kelalaian dan menyatakan bersedia menutup tempat usaha tersebut secara mandiri.

Jika ingin kembali beroperasi, restoran tersebut diwajibkan membuat pernyataan komitmen dan berkoordinasi dengan Satpol PP serta Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya.

Pemerintah daerah pun menegaskan akan memperketat pengawasan terhadap seluruh tempat hiburan di wilayahnya agar tidak terjadi pelanggaran serupa di masa mendatang.