Pelanggaran di Imigrasi Tasikmalaya Didominasi WNA Kawin Campuran dengan Wanita Lokal

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Kantor Imigrasi Tasikmalaya, yang meliputi wilayah kerja Priangan Timur, Jawa Barat, mencatat sebanyak 157 warga negara asing (WNA) telah melakukan perkawinan campur dengan warga lokal hingga akhir September 2024. 

Kasus ini menjadi salah satu penyebab pelanggaran yang umum terjadi, di mana banyak warga asing menetap lebih lama dari yang diizinkan atau mengalami overstay.

Kepala Kantor Imigrasi Tasikmalaya, Surjono, menjelaskan bahwa pelanggaran ini bervariasi, termasuk tindakan yang mengganggu ketertiban umum.

"Untuk warga asing yang melanggar, kami akan mengambil tindakan administratif berupa deportasi dan larangan masuk ke wilayah Indonesia," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) di Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (3/10/2024).

Hingga akhir September 2024, tercatat 304 warga asing tinggal di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. 

"Rinciannya terdiri dari 26 pemegang izin tinggal kunjungan, 168 izin tinggal terbatas, dan 110 izin tinggal tetap," kata Surjono.

Pembentukan Timpora bertujuan untuk mencegah pelanggaran imigrasi oleh warga asing di wilayah Priangan Timur. 

Upaya ini termasuk sosialisasi kepada masyarakat lokal untuk segera melaporkan kehadiran WNA yang mencurigakan kepada kantor Imigrasi. 

"Tim ini melibatkan aparat hukum dan instansi terkait di wilayah kerja Imigrasi Tasikmalaya," tambahnya.

Surjono berharap agar WNA yang datang ke Priangan Timur dapat mematuhi hukum Indonesia serta menghormati adat istiadat masyarakat lokal demi menjaga keamanan dan ketertiban. 

"Kepatuhan hukum sangat penting untuk menjaga situasi wilayah tetap kondusif," tutupnya.