Ikuti Kami :

Disarankan:

Ratusan Aset Hilang, Masa Depan Banjar Water Park di Ujung Tanduk

Jumat, 02 Mei 2025 | 20:28 WIB
Ratusan Aset Hilang, Masa Depan Banjar Water Park di Ujung Tanduk
Ratusan Aset Hilang, Masa Depan Banjar Water Park di Ujung Tanduk. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Banjar Water Park (BWP), yang telah berhenti beroperasi sejak 2020 akibat pandemi Covid-19, kini menghadapi masa depan yang suram. Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terbaru mengungkap sederet persoalan serius, mulai dari aset yang hilang, laporan keuangan yang tidak transparan, hingga penyertaan modal pemerintah yang berisiko tidak memberikan manfaat ekonomi.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Banjar Water Park (BWP), yang telah berhenti beroperasi sejak 2020 akibat pandemi Covid-19, kini menghadapi masa depan yang suram. Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terbaru mengungkap sederet persoalan serius, mulai dari aset yang hilang, laporan keuangan yang tidak transparan, hingga penyertaan modal pemerintah yang berisiko tidak memberikan manfaat ekonomi.

Didirikan melalui Perda Nomor 12 Tahun 2010, BWP semula digadang-gadang menjadi destinasi wisata andalan dan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjar.

Pemerintah setempat menggelontorkan modal awal Rp1 miliar serta menyertakan aset bergerak senilai Rp26 miliar. Tambahan investasi terus dilakukan, termasuk pengadaan kereta wisata senilai Rp94 juta dan pembangunan ruang karaoke keluarga senilai Rp705 juta pada 2012.

Namun, BPK menemukan bahwa laporan keuangan BWP tidak pernah diaudit secara eksternal, tidak sesuai dengan standar akuntansi, dan selama beroperasi tidak pernah menyumbang PAD.

Upaya inventarisasi aset oleh Pemkot Banjar pada Januari 2023 justru membuka fakta mengejutkan: dari total aset yang ada, hanya 17 unit dalam kondisi baik, 34 unit mengalami kerusakan ringan, 44 unit rusak berat, dan 384 unit dinyatakan hilang.

Selain itu, tanah hibah seluas Rp1,4 miliar dari Pemerintah Kabupaten Ciamis belum memiliki kepastian kepemilikan secara legal oleh Pemkot maupun BWP.

BPK juga menyoroti lemahnya pengawasan dari Sekretaris Daerah dan Dewan Pengawas dalam mengevaluasi keberlanjutan usaha BWP. Total penyertaan modal yang telah diberikan mencapai Rp9,4 miliar, namun hingga kini tidak memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah.

Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Setda Kota Banjar, Tatang Nugraha, menyatakan bahwa audit eksternal baru akan dilakukan pada 2025 oleh akuntan publik untuk menentukan arah kebijakan selanjutnya.

"Temuan BPK 2023 baru bisa kami tindak lanjuti tahun ini karena keterbatasan anggaran. Hasil audit akan menjadi dasar untuk menentukan langkah strategis ke depan," ujarnya, Jumat (2/5/2025).

Saat ini, nasib Banjar Water Park masih menggantung. Hasil audit eksternal yang direncanakan menjadi harapan terakhir untuk mengurai permasalahan dan menentukan masa depan salah satu aset wisata yang kini kian terabaikan.

Editor
Link Disalin