Ikuti Kami :

Disarankan:

SMAN 5 Kota Tasikmalaya Deklarasikan dan Tegaskan Komitmen Lawan Perundungan

Rabu, 23 April 2025 | 11:54 WIB
Watermark
SMAN 5 Kota Tasikmalaya Deklarasikan dan Tegaskan Komitmen Lawan Perundungan. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K

Semangat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa ditegaskan oleh SMAN 5 Tasikmalaya lewat sebuah deklarasi anti perundungan yang digelar pada Rabu (23/4/2025).

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Semangat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa ditegaskan oleh SMAN 5 Tasikmalaya lewat sebuah deklarasi anti perundungan yang digelar pada Rabu (23/4/2025). 

Acara ini menjadi langkah konkret pihak sekolah dalam menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya mencegah aksi bullying di lingkungan pendidikan.

Dalam suasana yang penuh semangat, ratusan siswa menyatakan dukungan mereka dengan menandatangani kain putih bertuliskan Deklarasi Anti Perundungan sebagai simbol kesatuan sikap menolak segala bentuk intimidasi.

Kepala SMAN 5 Tasikmalaya, Hj. Iis Suminar Rahmi, S.Pd., M.Pd., dalam pidato pembukaannya menekankan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang inklusif dan mendukung proses belajar-mengajar tanpa rasa takut.  

"Harapan kami adalah menjadikan sekolah ini sebagai ruang yang penuh rasa hormat, aman, dan nyaman untuk semua siswa. Tidak ada tempat bagi perundungan di sini," tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa upaya mencegah perundungan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi butuh kolaborasi dari semua pihak. “Mari kita saling jaga, saling bantu, dan saling menghormati. Budaya positif harus kita tumbuhkan bersama,” tambahnya.

Kegiatan yang berlangsung di lapangan sekolah ini juga dihadiri oleh Komisioner KPAID Kota Tasikmalaya bidang pendidikan, Risma Muflihah, S.Pd., C.PS. Dalam sesi penyuluhannya, Risma menyoroti bahwa perundungan merupakan masalah sosial yang melibatkan peran keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat luas.

"Bullying bukan sekadar konflik pribadi. Ini adalah ancaman serius terhadap kesehatan mental anak dan masa depan mereka. Maka dari itu, komunikasi yang terbuka dan empati harus terus dikembangkan," ungkap Risma di depan para siswa.

Ia berharap, melalui deklarasi ini, seluruh komunitas sekolah bisa bersatu dalam membangun atmosfer pendidikan yang positif dan suportif.

Editor
Link Disalin