Ikuti Kami :

Disarankan:

Terminal Singaparna Kian Terbengkalai, Sopir Angkot Pilih Mangkal di Luar

Kamis, 17 April 2025 | 08:57 WIB
Terminal Singaparna Kian Terbengkalai, Sopir Angkot Pilih Mangkal di Luar
Terminal Singaparna Kian Terbengkalai, Sopir Angkot Pilih Mangkal di Luar. Foto: Istimewa

Terminal Singaparna, yang seharusnya menjadi pusat aktivitas transportasi di Kabupaten Tasikmalaya, kini justru menjadi sumber keluhan para sopir angkutan umum.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Terminal Singaparna, yang seharusnya menjadi pusat aktivitas transportasi di Kabupaten Tasikmalaya, kini justru menjadi sumber keluhan para sopir angkutan umum.

Kondisi fasilitas yang rusak parah dan tidak terurus membuat banyak pengemudi memilih berhenti di luar terminal daripada merusak kendaraan mereka.

Pantauan di lapangan, jalan dalam area terminal dipenuhi lubang besar dan kubangan air. Saat musim hujan, genangan membuat suasana semakin kumuh, sementara di musim kemarau, debu beterbangan tanpa henti. 

Tak heran, sejumlah trayek angkutan seperti Singaparna-Leuwisari, Singaparna-Salawu, hingga Singaparna-Kota Tasik kerap menghindari masuk ke dalam terminal.

"Masuk terminal justru bikin mobil rusak. Jalanannya hancur, banyak batu dan kubangan. Mending berhenti di luar," kata Ihin, sopir jurusan Singaparna-Leuwisari, Rabu (16/4/2025).

Senada dengan itu, Didin, pengemudi trayek Singaparna-Cimerah, mengaku sudah lama enggan masuk ke dalam terminal. 

"Kalau kemarau penuh debu, hujan becek dan licin. Udah enggak nyaman dan bahaya juga buat penumpang," ucapnya.

Kondisi fasilitas penunjang pun tak kalah memprihatinkan. Bangunan lama, termasuk loket TPR (Tempat Pemberhentian Resmi), dibiarkan terbengkalai dan dipenuhi sampah. 

Area belakang terminal terlihat sepi dan tak terawat, menambah kesan suram dari wajah transportasi publik di Singaparna.

Ironisnya, di tengah kondisi yang memprihatinkan itu, penarikan retribusi TPR tetap dilakukan setiap hari. Para sopir mengaku merasa keberatan karena tidak ada perbaikan berarti dari pungutan yang mereka bayarkan.

"Bayar TPR sehari telat saja langsung ditagih. Tapi terminalnya tetap rusak, kita enggak pernah lihat ada perbaikan. Jadi buat apa bayar?" keluh seorang sopir yang enggan disebutkan namanya.

Permasalahan ini dinilai perlu segera ditangani oleh pihak terkait agar Terminal Singaparna tak semakin kehilangan fungsinya sebagai simpul transportasi utama. 

Revitalisasi infrastruktur dan penataan ulang tata kelola terminal menjadi kebutuhan mendesak demi kenyamanan pengguna jasa dan kelangsungan operasional angkutan umum.

Editor
Link Disalin