Ikuti Kami :

Disarankan:

VIDEO: Tradisi Lodong Kampung Pasanggrahan Tasikmalaya, Meriahkan Malam Takbir dengan Dentuman Meriam Bambu

Rabu, 16 April 2025 | 13:31 WIB

Menjelang malam takbiran Idul Fitri 2025, suasana di Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, semakin semarak. Tradisi menyalakan lodong atau meriam bambu yang telah berlangsung secara turun-temurun kembali digelar, menjadi bagian dari perayaan malam kemenangan.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Menjelang malam takbiran Idul Fitri 2025, suasana di Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, semakin semarak. Tradisi menyalakan lodong atau meriam bambu yang telah berlangsung secara turun-temurun kembali digelar, menjadi bagian dari perayaan malam kemenangan.  

Pada Minggu (30/3/2025) sore, warga, khususnya para pemuda, sibuk mempersiapkan lodong di area persawahan. Berbagai bahan seperti bambu, pohon aren, dan pohon pinang dipilih karena memiliki ketahanan yang baik untuk menghasilkan suara dentuman khas yang menggema di udara. 

Tradisi ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan ajang silaturahmi bagi warga serta para perantau yang pulang ke kampung halaman.  

Sigit Maulana, salah satu pemuda setempat, menjelaskan bahwa pembuatan meriam bambu ini memanfaatkan bahan alami.  

"Kami menggunakan bambu, aren, dan pinang. Kali ini ada 10 batang bambu, 2 pohon aren, dan 3 pohon pinang yang kami siapkan," ujar Sigit. 

Ia juga menunjukkan salah satu lodong terbesar berbahan pohon aren sepanjang 8 meter dengan diameter lubang sekitar 10 cm yang siap dinyalakan. 

Untuk menciptakan suara ledakan yang khas, warga menggunakan kalsium karbida (karbit) yang dicampur dengan minyak tanah dan air sebagai bahan bakarnya.  

Tahun ini, sebanyak 20 bungkus karbit telah disiapkan agar tradisi tetap berlangsung sepanjang malam takbiran.  

"Setiap tahun, tradisi ini selalu kami lakukan. Sudah menjadi kebiasaan turun-temurun bagi warga Kampung Pasanggrahan untuk menyalakan meriam bambu menjelang malam takbiran," jelas Sigit.

Perayaan malam takbir dengan lodong ini akan berlangsung sejak sore hingga pagi hari. Dentuman meriam bambu yang menggelegar di langit Kampung Pasanggrahan menciptakan suasana meriah sekaligus menjadi bentuk ekspresi syukur dan kebersamaan masyarakat dalam menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Editor
Link Disalin