93 Honorer Petugas Kebersihan Kota Banjar Diberhentikan, Faktor Usia dan Administrasi Jadi Penghalang

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Sebanyak 93 tenaga honorer petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar resmi diberhentikan setelah tidak lolos dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Para petugas yang selama ini menjadi garda terdepan menjaga kebersihan Kota Banjar, harus mengakhiri masa pengabdian mereka. Beberapa di antaranya bahkan telah bekerja sejak tahun 1979, jauh sebelum Banjar berstatus sebagai kota otonom.

Kepala DLH Kota Banjar, Eri K Wardhana, menjelaskan bahwa faktor utama yang menyebabkan para tenaga honorer tidak lolos seleksi PPPK adalah usia dan kelengkapan dokumen administrasi, seperti ijazah.

“Mereka sudah tidak memenuhi syarat administratif. Secara usia pun sebagian besar sudah di atas batas yang ditentukan,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Meski masa kerja para petugas bervariasi, sebagian besar telah bertahun-tahun mengabdi sebagai penjaga kebersihan kota.

Sebagai bentuk penghargaan, Pemerintah Kota Banjar memberikan sejumlah hak kepada mereka, termasuk gaji bulan terakhir, santunan dari Baznas sebesar Rp600 ribu, serta asuransi ketenagakerjaan dari BPJS.

Selain itu, dua petugas kebersihan yang wafat setelah diangkat sebagai PPPK juga menerima uang santunan masing-masing sebesar Rp42 juta dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Ini sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi mereka selama ini,” tambah Eri.

Meski kehilangan puluhan personel, Pemkot Banjar memastikan bahwa pelayanan kebersihan dan pengangkutan sampah tetap berjalan seperti biasa. Petugas PPPK yang baru akan disesuaikan dengan jadwal kerja selama enam hari, dan tim pengawas akan dibentuk di lapangan.

Salah satu mantan petugas kebersihan, Rasman (65), mengungkapkan bahwa ia mulai bekerja sejak 1979 di kawasan Pasar Banjar. Setiap hari ia menjalani tugas dari pukul 16.00 hingga 23.00 WIB.

“Kalau masih ada kesempatan, saya masih mau kerja. Fisik saya masih kuat,” pungkasnya.