Ikuti Kami :

Disarankan:

Aksi Massa 'Indonesia Gelap', Ratusan Mahasiswa Tasikmalaya Geruduk Kantor DPRD

Rabu, 19 Februari 2025 | 14:11 WIB
Watermark
Aksi Massa 'Indonesia Gelap', Ratusan Mahasiswa Tasikmalaya Geruduk Kantor DPRD. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aktivis dan Rakyat Menggugat (ALARM) Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya pada Rabu (19/2/2025) siang.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Aktivis dan Rakyat Menggugat (ALARM) Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya pada Rabu (19/2/2025) siang. Aksi yang bertajuk Indonesia Gelap ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan sektor pendidikan.

Sejak pukul 12.00 WIB, massa aksi tiba dengan konvoi kendaraan bermotor, lengkap dengan satu mobil komando. Mengenakan jas almamater dari berbagai perguruan tinggi, mereka mengibarkan bendera organisasi dan membentangkan spanduk yang berisi seruan tuntutan.

Begitu tiba, orasi-orasi lantang langsung menggema di depan Gedung DPRD. Salah satu orator menyampaikan kekhawatiran atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memangkas anggaran pendidikan secara drastis.

"Anggaran pendidikan yang awalnya Rp22 triliun kini dipangkas habis-habisan. Padahal, menurut data tahun 2024, Indonesia berada di peringkat 54 dalam kualitas pendidikan. Pemotongan ini akan berdampak besar pada proses pembelajaran," teriak seorang mahasiswa dalam orasinya.

Mahasiswa tersebut menambahkan bahwa pemotongan anggaran akan menghambat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

"Bagaimana kita bisa menjalankan kewajiban akademis jika anggaran terus dipangkas? Pendidikan harus menjadi prioritas, bukan justru dikorbankan," tambahnya dengan suara lantang.

Mahasiswa lain menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa. Namun, menurut mereka, kebijakan pemerintah saat ini justru lebih mengutamakan ketahanan pangan dibandingkan investasi di sektor pendidikan.

"Bonus demografi yang kita miliki seharusnya dimanfaatkan dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Itu adalah kunci masa depan Indonesia yang lebih baik," tegasnya.

Aksi unjuk rasa ini dijaga ketat oleh aparat gabungan dari TNI, Polres Tasikmalaya Kota, Brimob, dan Satpol PP. Meski berlangsung panas, hingga pukul 13.00 WIB aksi masih terus berjalan dengan damai di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

Dengan suara yang bulat, mahasiswa Tasikmalaya menuntut keadilan anggaran dan menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kebijakan pemerintah demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

 

 

Editor
Link Disalin