CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, menegaskan komitmennya untuk mendorong Universitas Galuh (Unigal) Ciamis menjadi kampus unggulan di wilayah Tatar Galuh.
Hal itu disampaikan Agun dalam reses yang berbentuk dialog kebangsaan bersama civitas akademika Unigal, Rabu (11/6/2025) sore.
Sebagai wakil rakyat sekaligus Dewan Pembina Unigal, Agun menyatakan bahwa penguatan lembaga pendidikan merupakan bagian dari tanggung jawab representatifnya di parlemen.
“Unigal ini kampus kebanggaan masyarakat Tatar Galuh. Fasilitas, dosen, dan sarana lainnya sudah sangat layak. Maka sudah sepantasnya Unigal jadi universitas andalan di wilayah ini,” ujar Agun.
Agun yang telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama tujuh periode ini menambahkan, dirinya memiliki jaringan luas yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong penguatan kelembagaan, peningkatan mutu pendidikan, hingga membuka peluang kolaborasi nasional untuk Unigal.
Dalam forum tersebut, Agun juga menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai kebangsaan di tengah gempuran era digital. Ia menilai bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal literasi informasi.
“Tantangan hari ini bukan hanya teknologi, tapi juga kemampuan menyaring informasi, membedakan mana hoaks dan mana fakta. Artificial Intelligence (AI) itu memudahkan, tapi juga bisa menyesatkan kalau tidak dibarengi nilai kebangsaan,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa para dosen dan institusi pendidikan harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Transformasi metode pengajaran berbasis teknologi, menurutnya, adalah keniscayaan.
“Kalau pengajaran masih pakai cara lama, ketinggalan. Kita butuh transformasi materi, metode, dan pendekatan berbasis teknologi,” tegasnya.
Menanggapi semangat mahasiswa Unigal, Agun menyatakan optimismenya terhadap generasi muda saat ini. Ia menilai anak muda lebih siap menghadapi masa depan dan memiliki energi besar untuk berkontribusi.
“Saya lebih percaya pada anak muda. Mereka butuh panggung untuk aktualisasi, mereka punya energi, dan mereka tidak terbebani banyak urusan seperti orang tua,” ucap Agun.
Dalam sesi diskusi, para mahasiswa juga mengusulkan agar dialog kebangsaan berikutnya digelar dalam format yang lebih santai seperti camping, agar ide-ide dapat mengalir lebih bebas. Menanggapi hal itu, Agun menyambut positif inisiatif mereka.
“Saya senang lihat mahasiswa Unigal ini antusias. Tidak ada kesan pesimistis. Ini modal besar untuk menjadikan Unigal lebih unggul ke depan,” tandasnya.