Ikuti Kami :

Disarankan:

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi: Arus Lalu Lintas di Jalur Gentong H+2 Lebaran 2025 Masih Ramai Lancar

Rabu, 02 April 2025 | 19:44 WIB
Watermark
Kapores Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi: Arus Lalu Lintas di Jalur Gentong H+2 Lebaran 2025 Masih Ramai Lancar. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K

Arus lalu lintas di Jalur Gentong pada H+2 Lebaran 2025 terpantau ramai namun tetap lancar. Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, memastikan bahwa pergerakan kendaraan dari pagi hingga sore hari masih terkendali tanpa kepadatan yang signifikan.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Arus lalu lintas di Jalur Gentong pada H+2 Lebaran 2025 terpantau ramai namun tetap lancar. Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, memastikan bahwa pergerakan kendaraan dari pagi hingga sore hari masih terkendali tanpa kepadatan yang signifikan.

"Sejauh ini arus lalu lintas dari Bandung menuju Tasikmalaya dan sebaliknya masih ramai lancar. Tidak terjadi kemacetan yang berarti, semua kendaraan masih bisa mengalir dengan baik," ujar AKBP Faruk usai melakukan pemantauan langsung di Simpang 3 Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (2/4/2025).

Meski demikian, ia mengakui terdapat beberapa titik yang mengalami perlambatan akibat pertemuan kendaraan dari berbagai arah, seperti di Simpang 3 Pamoyanan, Sukamantri, dan Panyusuhan.

"Di beberapa titik memang terjadi perlambatan karena arus kendaraan yang bertemu dari berbagai arah. Namun, di luar persimpangan, kondisi lalu lintas tetap lancar," jelasnya.

Hingga pukul 15.33 WIB, pihak kepolisian belum memberlakukan sistem one way. AKBP Faruk menyebut bahwa keputusan penerapan rekayasa lalu lintas seperti one way atau buka tutup jalur masih akan dipertimbangkan berdasarkan kondisi di lapangan.

"Jika terjadi penumpukan kendaraan di perbatasan Kecamatan Kadipaten, kami siap menerapkan sistem one way atau buka tutup jalur secara bertahap. Namun, selama arus masih terkendali, kami akan terus memantau tanpa langsung menerapkannya," ujarnya.

Faruk menegaskan bahwa koordinasi dengan wilayah sekitar seperti Garut dan Kabupaten Tasikmalaya menjadi faktor penting sebelum mengambil keputusan terkait rekayasa lalu lintas.

"Kami harus berkoordinasi dengan wilayah-wilayah berbatasan sebelum menerapkan one way. Karena dampaknya tidak hanya di Tasikmalaya, tetapi juga ke daerah lain," pungkasnya.

 

Editor
Link Disalin