Ikuti Kami :

Disarankan:

Aya-aya Wae! Pria di Ciamis Pasang Empat Cincin di Alat Vital Berujung Dievakuasi Damkar

Kamis, 10 Juli 2025 | 19:06 WIB
Watermark
Aya-aya Wae! Pria di Ciamis Pasang Empat Cincin di Alat Vital Berujung Dievakuasi Damkar. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Malam yang biasanya tenang di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Ciamis berubah menjadi penuh kehati-hatian pada Rabu (9/7/2025). Tim gabungan dari Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Ciamis dan tenaga medis rumah sakit sibuk mengevakuasi empat buah cincin berbahan stainless steel dari alat vital seorang pria berinisial DS (49), warga Kecamatan Sindangkasih.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Malam yang biasanya tenang di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Ciamis berubah menjadi penuh kehati-hatian pada Rabu (9/7/2025). Tim gabungan dari Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Ciamis dan tenaga medis rumah sakit sibuk mengevakuasi empat buah cincin berbahan stainless steel dari alat vital seorang pria berinisial DS (49), warga Kecamatan Sindangkasih.

Bukan tanpa alasan, tindakan ini harus dilakukan dengan presisi tinggi. Keempat cincin itu telah melingkar di area sensitif milik korban selama enam hari. Menurut keterangan keluarga, DS merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dan tindakan tersebut diduga dilakukan secara sadar olehnya.

Awalnya, keluarga membawa korban ke puskesmas karena mengeluh sakit saat buang air kecil dan terjadi pembengkakan. Namun, keterbatasan alat medis membuat pihak puskesmas menyarankan agar keluarga segera menghubungi Damkar.

"Kami terima laporan dari pihak keluarga. Setelah dikonfirmasi, ternyata posisinya sangat sensitif, yaitu di alat kelamin," ujar Kepala UPT Damkar Kabupaten Ciamis, Nono Sudarsono, saat dikonfirmasi Kamis (10/7/2025).

Melihat situasi yang berisiko tinggi, tim Damkar tak langsung bertindak di lapangan. Mereka justru menyarankan agar evakuasi dilakukan di RSUD Ciamis di bawah pengawasan tenaga medis, khususnya dokter spesialis urologi.

Setibanya di rumah sakit, dokter urologi meminta pendampingan teknis dari Damkar. Mini grinder, alat potong presisi yang biasa digunakan untuk melepaskan logam, menjadi alat utama dalam proses ini. Suara mesin pelan berpadu dengan detak jantung semua yang terlibat dalam ruangan evakuasi.

Selama kurang lebih 45 menit, proses berlangsung dalam kesunyian yang penuh konsentrasi. Satu per satu, cincin berhasil dipotong dan dilepaskan tanpa menimbulkan luka tambahan pada korban.

"Evakuasi dilakukan dokter urologi didampingi tim Damkar. Prosesnya berlangsung lancar, seluruh cincin berhasil dilepas satu per satu dengan aman," jelas Nono.

Ia menyebut, meski Damkar terbiasa mengevakuasi cincin yang tersangkut di jari, kasus seperti ini jarang terjadi dan memiliki risiko lebih tinggi. Oleh karena itu, kerja sama lintas sektor menjadi sangat penting.

"Kami sering menangani cincin di jari, itu sudah biasa. Tapi yang ini cukup unik dan berisiko. Kami harap masyarakat bisa segera menghubungi kami kalau butuh bantuan," tandasnya.

Nono juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri, terutama yang berkaitan dengan benda asing dan bagian tubuh sensitif. Ia mendorong warga untuk menyimpan dan mengingat nomor darurat, seperti call center 112, agar penanganan cepat dapat segera dilakukan saat kondisi genting.

Kini, DS telah ditangani lebih lanjut secara medis, dan pihak keluarga diminta tetap memberikan pengawasan intensif.

Editor
Link Disalin