Ikuti Kami :

Disarankan:

Basah Kuyup, Kapolres Tasikmalaya Kota Tinjau Mahasiswa dan Polisi yang Terluka dalam Demo Ricuh

Rabu, 19 Februari 2025 | 17:20 WIB
Watermark
Basah Kuyup, Kapolres Tasikmalaya Kota Tinjau Mahasiswa dan Polisi yang Terluka dalam Demo Ricuh. Foto: NewsTasikmalaya.com/Polres Tasikmalaya Kota.

Hujan deras mengguyur Kota Tasikmalaya saat aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya berakhir ricuh, Rabu (19/2/2025). Bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian menyebabkan sejumlah orang terluka, termasuk tiga anggota kepolisian dan beberapa demonstran yang terkena lemparan batu.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Hujan deras mengguyur Kota Tasikmalaya saat aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya berakhir ricuh, Rabu (19/2/2025).

Bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian menyebabkan sejumlah orang terluka, termasuk tiga anggota kepolisian dan beberapa demonstran yang terkena lemparan batu.  

Di tengah situasi yang masih tegang, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, yang basah kuyup akibat hujan, langsung bergerak ke rumah sakit untuk memastikan kondisi korban. Orang nomor satu di Polres Tasikmalaya Kota itu, terlihat memasuki RS Hermina, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Tasikmalaya, tempat para korban dirawat.  

"Ada tiga anggota yang mengalami luka. Mereka semua mendapatkan perawatan yang diperlukan. Kapolres langsung mengecek ke rumah sakit," ujar Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, IPTU Jajang Kurniawan.  

VideoCapture_20250219-164822

Ketiga anggota kepolisian mengalami luka di bagian pelipis dan hidung, sementara mahasiswa yang terluka juga mengalami luka di kepala diduga akibat terkena benda keras.  

60060392d51d41c99dae337adbc90fcd

Kericuhan bermula saat massa aksi dari Aliansi Aktivis dan Rakyat Menggugat (ALARM) memaksa masuk ke dalam gedung DPRD. Mahasiswa yang ingin bertemu langsung dengan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim, tidak mendapat respons dari pihak legislatif.

Situasi memanas ketika massa mulai melempar botol plastik ke arah aparat dan membakar ban, membuat asap hitam membubung tinggi. Upaya negosiasi menemui jalan buntu karena massa aksi bersikeras ingin berbicara langsung dengan Ketua DPRD, yang ternyata sedang berada di Jakarta.  

Bentrok tak terhindarkan saat sejumlah mahasiswa mencoba masuk melalui pintu lain, tetapi dihalangi petugas. Lemparan batu dan kayu pun terjadi, menyebabkan beberapa mahasiswa dan polisi terluka. Bahkan, kaca ruangan keamanan DPRD pecah akibat lemparan batu.  

Di tengah hujan deras, polisi akhirnya mengambil tindakan tegas dengan mengerahkan water cannon untuk membubarkan massa.  

Unjuk rasa ini menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai merugikan sektor pendidikan dan kesehatan. Mahasiswa menuntut pemerintah mencabut kebijakan pemangkasan anggaran yang dikhawatirkan dapat menyebabkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).  

"Pemangkasan anggaran pendidikan ini bisa berdampak pada kenaikan UKT. Kami khawatir mahasiswa akan semakin terbebani karena anggaran yang seharusnya dialokasikan ke pendidikan justru dipangkas," ujar Koordinator Aksi, Ahmad Riza Hidayat.  

Ia juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian serta menyayangkan absennya Ketua DPRD dalam dialog dengan massa aksi.  

"Kami kecewa dengan tindakan kepolisian hari ini. Selain itu, ketidakhadiran Ketua DPRD semakin memperburuk situasi. Kami akan melakukan konsolidasi untuk aksi yang lebih besar," tegasnya.  

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Rahmat Sutarman, menegaskan bahwa Ketua DPRD sedang berada di Jakarta sehingga tidak bisa menemui demonstran secara langsung.

Editor
Link Disalin