Ikuti Kami :

Disarankan:

Demo PMII Kabupaten Tasikmalaya Ricuh, Tuntut Transparansi Pengelolaan Aset Islamic Center

Senin, 05 Mei 2025 | 18:22 WIB
Demo PMII Kabupaten Tasikmalaya Ricuh, Tuntut Transparansi Pengelolaan Aset Islamic Center
Demo PMII Kabupaten Tasikmalaya Ricuh, Tuntut Transparansi Pengelolaan Aset Islamic Center. Foto: NewsTasikmalaya.com/Yudi R.

Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tasikmalaya di depan gerbang kompleks Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya berujung ricuh, Senin (5/5/2025).

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tasikmalaya di depan gerbang kompleks Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya berujung ricuh, Senin (5/5/2025).

Kericuhan terjadi saat salah seorang aparat kepolisian diduga terpancing emosi dan menendang seorang demonstran. Meski sempat memanas, massa aksi tetap berupaya memasuki area Gedung DPRD untuk menyampaikan tuntutannya.

Bentrokan antara massa dan aparat tercatat terjadi di tiga titik berbeda, yakni di gerbang utama Sekretariat Daerah, gerbang timur, dan area pintu masuk Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Setelah dorongan antara kedua belah pihak mereda, perwakilan demonstran akhirnya diizinkan melakukan audiensi bersama anggota dewan dan dinas terkait.

Ketua PC PMII Kabupaten Tasikmalaya, Mujib Tasela, menyatakan kekecewaannya terhadap hasil pertemuan tersebut. Menurutnya, Komisi II dan III DPRD mengaku tidak mengetahui atau belum pernah menerima laporan terkait pengelolaan aset Islamic Center yang menjadi pokok tuntutan aksi.

“Kami merasa tidak puas, karena pengakuan dewan menunjukkan bahwa selama ini tidak ada transparansi dalam pengelolaan aset tersebut,” ujar Mujib.

Ia menegaskan, PMII telah memberikan tenggat waktu 1x24 jam kepada pihak terkait untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah lama diajukan. Jika tidak ada kejelasan, PMII mengancam akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar.

“Isu ini sudah lama kami suarakan, namun hingga kini belum ada jawaban yang memadai,” tegasnya.

Editor
Link Disalin