TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Tak banyak yang tahu, ternyata Indonesia pernah memiliki Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang berasal dari Kota Tasikmalaya. Sosok tersebut adalah Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Banurusman Astrosemitro, Kapolri periode 1993–1996.
Namanya mungkin asing bagi generasi muda hari ini, tapi jasanya besar dalam perjalanan institusi Polri. Jenderal Banurusman lahir di Tasikmalaya, 28 September 1941, dan pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya serta Kapolda Jawa Barat sebelum diangkat menjadi Kapolri di era Presiden Soeharto.
Meski telah wafat pada 6 November 2012, jejaknya tetap tertinggal di tanah kelahirannya. Ia dimakamkan di kampung halamannya, Kampung Cibeuti, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Letaknya sederhana, tenang, dan nyaris tak banyak yang tahu bahwa di situ bersemayam seorang mantan Kapolri.
Menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Polres Tasikmalaya Kota bersama Bhayangkari melakukan kegiatan bakti religi di makam Jenderal Banurusman, Jumat (20/6/2025) pagi. Kegiatan ini menjadi wujud penghormatan kepada pahlawan Polri yang lahir dari Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, memimpin langsung kegiatan tersebut. Ia menuturkan bahwa penghargaan terhadap para tokoh bisa diwujudkan melalui aksi sederhana, namun sarat makna.
"Kami ingin memberi contoh bahwa apresiasi kepada para tokoh bisa diwujudkan dengan cara sederhana, namun penuh makna seperti membersihkan makam, menabur bunga, dan berdoa bersama," ujarnya.
Faruk juga mengajak seluruh anggota Polri untuk tidak melupakan sejarah perjuangan para pendahulu. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Begitu pun Polri," tambahnya.
Jejak Karier Sang Jenderal dari Tasikmalaya
Jenderal Polisi Banurusman menempuh pendidikan menengah di SMA Negeri 1 Tasikmalaya, sebelum mendaftar ke kepolisian pada 1 September 1961. Ia lulus pada Februari 1965 dengan pangkat Letnan Dua dan mulai menapaki karier di Korps Bhayangkara.
Ia dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam penataan Polri pada era 1990-an. Semasa hidupnya, ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan profesionalisme aparat kepolisian.
Kapolres Faruk bahkan merasa memiliki kedekatan batin dengan almarhum, meskipun tidak pernah bertemu langsung.
"Kebetulan keluarga beliau itu satu daerah dengan saya. Saya pernah mendengar informasi bahwa makam orang tuanya ada di Bangkalan, Madura, tempat saya lahir," ungkapnya.
Kegiatan bakti religi tersebut juga dilanjutkan dengan pembagian sembako kepada warga sekitar area pemakaman. Di balik kesederhanaan tempat itu, tersimpan kisah besar seorang putra daerah yang pernah memimpin kepolisian Indonesia.
Kini, lewat aksi sederhana dari Polres Tasikmalaya Kota, nama Banurusman Astrosemitro kembali diingat. Bukan hanya sebagai mantan Kapolri, tapi juga sebagai bukti bahwa Tasikmalaya pernah melahirkan tokoh nasional yang mengabdi tanpa banyak dikenal.