Demo Tolak UU TNI di DPRD Kota Banjar Berujung Ricuh

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Aksi demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) TNI di Gedung DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, berakhir ricuh. Kericuhan terjadi setelah massa aksi mencoba menerobos masuk ke ruang rapat paripurna DPRD Kota Banjar pada Selasa (25/3/2025).  

Dalam insiden tersebut, sejumlah mahasiswa terjatuh akibat dorong-mendorong dengan petugas pengamanan. Namun, mereka akhirnya berhasil menerobos barikade dan menduduki ruang rapat paripurna untuk menyuarakan penolakan terhadap revisi UU TNI yang baru saja disahkan DPR.  

Koordinator aksi, Iin Sarwin, menyatakan bahwa beberapa pasal dalam revisi UU TNI, seperti Pasal 7, 47, dan 53, berpotensi melemahkan kontrol sipil atas militer.  

"Kami turun ke jalan dengan tegas menolak Undang-Undang TNI. Kami menilai UU ini bisa melemahkan kontrol sipil atas militer," ujarnya.  

Iin juga mengungkapkan kekecewaannya karena tuntutan mereka untuk bertemu dengan Ketua DPRD Kota Banjar tidak terpenuhi. Ketua DPRD dikabarkan sedang bertugas di luar kota.  

"Kami kecewa karena mereka tidak serius menampung aspirasi rakyat," katanya.  

Menanggapi aksi tersebut, Anggota DPRD Kota Banjar, Yani Subekti, yang menerima perwakilan mahasiswa, membenarkan bahwa Ketua DPRD tidak bisa hadir.  

"Kami siap mendengar aspirasi, tetapi untuk pertemuan dengan pimpinan belum bisa dilakukan hari ini," jelasnya.  

Aksi demonstrasi ini diikuti oleh gabungan mahasiswa dari berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), serta mahasiswa dari beberapa kampus dan organisasi kepemudaan di Banjar.  

Massa aksi memulai demonstrasi dari Tugu Pahlawan, lalu bergerak menuju simpang empat Tanjungsyukur, di mana mereka sempat memblokade Jalan Banjar-Pangandaran sebelum melanjutkan aksi di Gedung DPRD Kota Banjar.  

Suasana sempat memanas ketika mereka berusaha masuk ke ruang rapat paripurna. Sebagai bentuk protes atas ketidakhadiran Ketua DPRD, massa aksi membakar kertas di depan pintu ruang rapat paripurna dan menyegel kantor DPRD Kota Banjar.