Ikuti Kami :

Disarankan:

Desa Jalatrang Ciamis Juara P2B Jabar, Wakili ke Tingkat Nasional

Rabu, 02 Juli 2025 | 16:51 WIB
Watermark
Desa Jalatrang Ciamis Juara P2B Jabar, Wakili ke Tingkat Nasional. Foto: NewsTasikmalaya.com/Andri M.

Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, terpilih sebagai juara pertama Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79. Tak hanya meraih juara tingkat Kabupaten Ciamis, desa yang berada di lereng Gunung Sawal ini juga berhasil meraih juara pertama tingkat Provinsi Jawa Barat.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, terpilih sebagai juara pertama Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79. Tak hanya meraih juara tingkat Kabupaten Ciamis, desa yang berada di lereng Gunung Sawal ini juga berhasil meraih juara pertama tingkat Provinsi Jawa Barat.

Atas pencapaian tersebut, Desa Jalatrang berhak mewakili Jawa Barat pada lomba P2B tingkat nasional. Prestasi itu bukan hasil instan, melainkan buah dari kerja keras warga yang telah dimulai sejak empat tahun lalu.

“Kami memulainya sejak tahun 2021, sekitar 4 tahun lalu,” ujar Kepala Desa Jalatrang, Dadi Heryadi, usai menerima piagam penghargaan dari Bupati Ciamis, Dr H Herdiat Sunarya MM, dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di halaman Pendopo Gedung Negara Ciamis, Selasa (1/7/2025) pagi.

Ia menjelaskan, pada masa pandemi Covid-19, saat aktivitas warga dibatasi, muncul ide untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan bercocok tanam sayuran. Gagasan itu kemudian digerakkan oleh 180 ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Ada 180 ibu-ibu yang tergabung dalam KWT yang menjadi penggerak. Mengajak ibu-ibu bercocok tanam di halaman pekarangan sendiri,” lanjut Dadi, yang akrab disapa Kuwu Asdad.

Tiga jenis tanaman utama yang dikembangkan adalah tomat, bawang merah, dan cabai rawit (cengek). Tanaman tersebut ditanam di pot, polibag, wadah bekas cat, galon air mineral, atau langsung di lahan pekarangan.

“Alhamdulillah, hasilnya luar biasa. Dari 1.900 rumah yang ada di lima dusun di Jalatrang, semuanya ada tanaman cengek, bawang merah, dan tomat tumbuh di halaman,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Desa Jalatrang, Elsa Nuari Herdiana alias Ibu Asdad.

Hasil panen bukan hanya untuk konsumsi sendiri. Beberapa warga bahkan menjualnya ke pasar atau menukarkannya dengan bahan pangan lain.

“Bahkan ada yang sampai dijual ke pasar dan warung. Atau dipakai barter dengan tukang tahu tempe. Kalau ibu-ibu mau beli tahu atau tempe, kadang bayarnya pakai cengek atau tomat. Ya semacam barter, gitu,” ucap Elsa.

Kesuksesan program P2B mendorong Desa Jalatrang untuk mengembangkan konsep kampung tematik. Setiap kampung memiliki produk unggulan berbeda.

“Tidak hanya P2B, di Desa Jalatrang juga ada kampung tematik. Setiap kampung mempunyai produk unggulan. Semacam one village one product,” jelas Kuwu Asdad.

Salah satunya adalah Kampung Cipangalun di Dusun Babakan yang kini dikenal sebagai Kampung Bungur karena keberhasilan warganya membudidayakan ubi jalar ungu. Umbi tersebut tidak hanya dijual mentah, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai tambah seperti keripik, brownies, bolu, hingga es teler.

Selain itu, ada Kampung Naga yang fokus menanam buah naga, dan Kampung Lele yang warganya seragam membudidayakan ikan lele di kolam masing-masing.

“Di Jalatrang sudah ada tiga kampung tematik: Kampung Bungur, Kampung Naga, dan Kampung Lele. Keberhasilan ini semua tak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Terutama pembinaan dari Pak Babinsa (Kopka Dedi Supardi) dan Pak Bhabinkamtibmas (Aipda Agus Hendra),” pungkas Dadi.

Kini, Desa Jalatrang juga berkembang sebagai salah satu desa wisata unggulan di Kabupaten Ciamis. Dua objek wisata andalan desa ini adalah Obyek Wisata Air Sumberjaya Cipangalun dan Jatisewu.

Editor
Link Disalin