Ikuti Kami :

Disarankan:

Diduga Hendak Perang Sarung, Tujuh Remaja Diamankan Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota

Minggu, 09 Maret 2025 | 05:49 WIB
Diduga Hendak Perang Sarung, Tujuh Remaja Diamankan Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota
Diduga Hendak Perang Sarung, Tujuh Remaja Diamankan Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Sejumlah remaja yang diduga akan menggelar perang sarung di Jalan Bojong, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, diamankan Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota pada Minggu (9/3/2025) dini hari.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Sejumlah remaja yang diduga akan menggelar perang sarung di Jalan Bojong, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, diamankan Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota pada Minggu (9/3/2025) dini hari.  

Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai sekelompok remaja berkumpul dengan gelagat mencurigakan. Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi segera bergerak ke lokasi.  

Saat tiba di tempat kejadian, petugas mendapati para remaja membawa sarung yang telah dimodifikasi dengan ujungnya dililit dan diperkeras. Modifikasi seperti ini kerap digunakan dalam aksi perang sarung, yang meskipun terlihat seperti permainan, berpotensi menimbulkan konflik dan gangguan ketertiban umum.  

Sebanyak tujuh remaja beserta sarung yang telah dimodifikasi diamankan ke Mapolres Tasikmalaya Kota untuk diberikan pembinaan.  

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, melalui Kasat Samapta AKP Hartono, menjelaskan bahwa tindakan cepat ini dilakukan untuk mencegah potensi tawuran dan menjaga ketertiban masyarakat.

"Setelah menerima laporan, anggota kami langsung menuju lokasi dan mendapati sejumlah remaja berkerumun sambil membawa sarung yang telah dimodifikasi," ujar AKP Hartono, Minggu dini hari.  

Selain diberikan pembinaan, para remaja yang diamankan juga akan dipanggil orang tuanya guna diberikan edukasi agar tidak mengulangi perbuatan serupa.  

AKP Hartono menegaskan bahwa perang sarung bukan sekadar permainan, tetapi dapat berujung pada tindakan berbahaya yang merugikan banyak pihak.  

"Meski dianggap sebagai tradisi atau hiburan, perang sarung sering kali menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan berisiko menimbulkan konflik antar kelompok," jelasnya.  

Untuk mencegah kejadian serupa, polisi akan meningkatkan patroli, terutama pada dini hari menjelang sahur.  

"Kami berkomitmen untuk terus melakukan patroli guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Tasikmalaya," tutup AKP Hartono.

Editor
Link Disalin