Jaringan Distribusi Air Bersih Kota Banjar Dikeluhkan, Wali Kota Dorong Revitalisasi Pipa Tua

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Wali Kota Banjar, Sudarsono, menyoroti persoalan infrastruktur jaringan distribusi air bersih yang masih menggunakan pipa tua warisan dari Kabupaten Ciamis. Kondisi ini dinilai menjadi penyebab utama seringnya gangguan layanan air bersih di Kota Banjar.

Masalah tersebut disampaikannya saat menanggapi keluhan masyarakat terkait aliran air yang sering terganggu, Rabu (2/7/2025). Menurut Sudarsono, permasalahan bukan hanya pada operasional Perumdam Tirta Anom, melainkan lebih kepada sistem distribusi utama yang sudah tidak layak.

"Selama pipa distribusi utama belum direvitalisasi, sebaik apa pun kinerja PDAM, gangguan akan tetap terjadi," ujarnya.

Pipa jaringan distribusi utama (JDU) yang digunakan saat ini disebut sudah tidak memenuhi standar teknis modern. Kebocoran, penurunan tekanan air, hingga pasokan air yang tidak stabil menjadi persoalan rutin yang dihadapi pelanggan, khususnya di daerah-daerah yang mengandalkan JDU tersebut.

Pemkot Banjar telah dua kali mengajukan bantuan ke pemerintah pusat, yakni pada tahun 2020 dan kembali pada 2025. Namun hingga kini, usulan tersebut belum mendapat realisasi.

"Anggaran yang dibutuhkan menurut DED mencapai Rp 64 miliar. Kami akan terus mengupayakan dukungan dari provinsi hingga pusat," tambah Sudarsono.

Sementara itu, Direktur Perumdam Tirta Anom, E Fitrah Nurkamilah, menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan meskipun menghadapi keterbatasan infrastruktur.

“Dengan bertambahnya usia Perumdam Tirta Anom yang ke-21 ini bukan hanya perayaan, tapi refleksi atas komitmen kami untuk selalu lebih baik,” katanya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk segera melapor apabila terjadi gangguan air bersih, terutama di kawasan terdampak JDU, agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.