TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — Malam itu, suasana di Jembatan Tonjong mendadak riuh. Di perbatasan dua kecamatan, Tanjungjaya dan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, ratusan pasang mata berkumpul dalam kekhawatiran. Kabar beredar cepat, seorang pria diduga melompat ke Sungai Ciwulan. Warga berdatangan, petugas dari dua Polsek bersiaga, tim identifikasi Satreekrim Polres Tasikmalaya menyelidik motor yang tertinggal.
Di antara hiruk-pikuk pencarian, ternyata ada satu sosok yang justru jadi bagian dari keramaian. Basah kuyup, berbaju biasa, pria itu duduk dan berbincang dengan beberapa pemuda. Tak ada yang curiga, sampai semuanya menyadari, bahwa dialah orang yang mereka cari.
Fiki Ilham Safari (21), salah satu warga yang malam itu datang ke lokasi, tak menyangka bahwa pria yang sempat ia ajak bicara adalah AH (29), warga Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, yang dilaporkan hilang.
"Saya baru keluar rumah pas dengar kabar ada yang bunuuh diri di Sasak Tonjong. Pas sampai di jembatan, saya gabung sama teman-teman, ada satu orang duduk dekat jembatan, bajunya basah semua," kata Fiki.
Curiga, Fiki menanyakan kenapa pria itu basah kuyup. Jawabannya mengejutkan, tapi belum sepenuhnya menimbulkan kecurigaan.
"Dia bilang barusan ikut nyelam cari korban sama bapak-bapak. Tapi katanya nggak ketemu. Malah sempat minta rokok ke teman-teman," ungkapnya.
Waktu berjalan, dan suasana makin ramai. Tiba-tiba pria tersebut menghilang saat seorang pria paruh baya, diduga orang tuanya, datang ke lokasi. Tak lama kemudian, terdengar kabar bahwa korban yang dicari ditemukan selamat di sekitar Jembatan Asta, sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Pria itu langsung dibawa ke kantor polisi.
“Saya kaget. Ternyata orang yang tadi duduk bareng saya itu korban yang dicari. Kami ngobrol cukup lama. Waktu tahu itu dia, saya langsung lemes,” ujar Fiki.
Diberitakan sebelumnya, warga sempat menemukan sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna hijau di atas jembatan. Motor itu kemudian ditelusuri dan diduga milik AH. Dugaan awal mengarah pada aksi bunuh diri, terlebih ada saksi yang melihat korban berada di tepi jembatan sebelum kejadian.
Jembatan Tonjong memang dikenal warga sebagai lokasi rawan, mengingat aliran Sungai Ciwulan di bawahnya sangat dalam dan deras. Warga menyebut bagian aliran itu sebagai leuwi, palung sungai yang kedalamannya bisa lebih dari 10 meter.
Petugas gabungan dari Polsek Tanjungjaya, Polsek Sukarame, BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta aparat desa sempat melakukan penyisiran malam itu. Namun drama tak terduga justru terjadi di tengah kerumunan, korban sudah ada di sekitar mereka.
Kini, AH telah diamankan oleh kepolisian untuk diperiksa lebih lanjut. Belum diketahui apa motif di balik aksinya.