Disarankan:
Dalam semangat membangun kedekatan antara aparat kepolisian dan kalangan pesantren, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi, melaksanakan kunjungan bertajuk Safari Pesantren ke Pondok Pesantren Riyadlul Ulum yang berlokasi di wilayah Kecamatan Kawalu.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Dalam semangat membangun kedekatan antara aparat kepolisian dan kalangan pesantren, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi, melaksanakan kunjungan bertajuk Safari Pesantren ke Pondok Pesantren Riyadlul Ulum yang berlokasi di wilayah Kecamatan Kawalu, Kamis (3/7/2025) siang.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program unggulan Polres yang dinamai “Polisi Mengajar Madrasah”, sebuah inisiatif yang dirancang untuk memberikan edukasi hukum, wawasan kebangsaan, serta memperkuat peran santri sebagai generasi penjaga persatuan dan keamanan di tengah masyarakat.
Dalam kunjungannya, AKBP Faruk Rozi turut didampingi oleh Kapolsek Kawalu, dan mendapat sambutan hangat dari pimpinan pondok pesantren, KH. Agan Farid, beserta jajaran pengurus dan para santri.
“Kami ingin hadir lebih dekat, tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari proses pendidikan karakter bagi generasi muda. Lewat Safari Pesantren ini, kami ingin menyampaikan nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, serta pentingnya hidup damai dalam keberagaman,” tutur AKBP Faruk di hadapan para santri.
KH. Agan Farid dalam sambutannya mengaku tersentuh atas kehadiran Polres Tasikmalaya Kota yang secara aktif menjalin komunikasi dengan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.
“Ini bukan hanya kunjungan biasa, tapi bentuk nyata dari sinergi yang mendidik dan mengayomi. Semoga kegiatan seperti ini menjadi jembatan kolaborasi yang terus berkelanjutan antara kepolisian dan pesantren,” ujar Kyai Agan.
Dalam sesi edukasi, Kapolres menekankan bahwa santri memiliki potensi besar sebagai agen perubahan di masyarakat. Ia mengajak para santri untuk berkontribusi dalam menciptakan suasana aman dan damai, serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Safari pesantren ini pun ditutup dengan dialog hangat dan pemberian edukasi ringan seputar hukum serta etika berbangsa yang dikemas secara interaktif.
