CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Kasus buang bayi perempuan di Dusun Nanggeleng, Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, akhirnya terungkap. Polisi berhasil menangkap pelaku yang merupakan ibu dari bayi tersebut dan masih di bawah umur. Kasus ini menjadi sorotan setelah bayi tersebut ditemukan pada, Sabtu (27/7/2024).
Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin mengungkapkan bahwa pelaku, yang merupakan warga Panumbangan, diamankan pada (30/7/2024) dan kini dititipkan di sebuah yayasan karena usianya yang masih di bawah 17 tahun.
“Benar, pelaku sudah diamankan dan saat ini berada di yayasan karena usianya yang masih di bawah umur,” jelas Joko Prihatin, Minggu (4/8/2024).
Polisi mulai menyelidiki kasus ini setelah menerima laporan tentang penemuan bayi perempuan di sebuah gubuk. Satreskrim Polres Ciamis dan Polsek Panumbangan langsung turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan.
Selama proses penyelidikan, petugas mendapatkan informasi mengenai seseorang yang dicurigai sebagai pelaku pembuangan bayi tersebut. Pelaku sempat berobat ke bidan sebelum akhirnya ditangkap.
“Setelah mendapatkan informasi, kami mengamankan pelaku untuk pendalaman lebih lanjut,” ujar Kasat Reskrim.
Motif pelaku membuang bayinya terungkap setelah pemeriksaan. Pelaku mengaku malu hamil dan melahirkan akibat hubungan di luar nikah. Ia menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang dikenalnya melalui media sosial Facebook. Laki-laki tersebut merupakan warga Ciawi, Tasikmalaya.
“Setelah berkenalan di Facebook dengan seorang pria yang mengaku warga Ciawi, pelaku hamil dan melahirkan. Untuk menutupi rasa malu, bayi tersebut dibuang di sebuah saung di Panumbangan,” jelas AKP Joko Prihatin.
Penemuan bayi perempuan tersebut menghebohkan warga setempat. Bayi ditemukan pada pukul 02.30 WIB di gubuk milik Ikin (60). Ikin, yang terbangun dari tidurnya karena mendengar tangisan bayi, menemukan bayi yang dibalut kain batik kuning di atas lantai bambu. Ikin kemudian memberitahukan penemuan tersebut kepada istrinya, Nonoh (47), yang membersihkan bayi tersebut dan mengganti kainnya.
Bayi tersebut kemudian dievakuasi ke Puskesmas Payungsari Panumbangan untuk perawatan medis. Selama di puskesmas, bayi tersebut mendapatkan perhatian dari masyarakat yang menunjukkan minat untuk mengadopsinya.