Pemuda Disabilitas Asal Banyumas yang Hilang Ditemukan Selamat di Kota Banjar

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Dian Setio Agus Hidayah (24), seorang pemuda disabilitas asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang dilaporkan hilang sejak 26 Mei 2025, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Kota Banjar, Jawa Barat.

Dian ditemukan oleh seorang pedagang di kawasan Pasar Langensari, Kota Banjar, dalam kondisi kebingungan. Pedagang yang tidak mengenali identitas pemuda tersebut kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Langensari.

Menindaklanjuti laporan tersebut, aparat Polsek Langensari Polres Banjar segera menuju lokasi, tepatnya di depan Apotek SBR, tempat Dian ditemukan.

"Begitu mendapat informasi, kami langsung menuju pasar dan membawa anak ini ke Mapolsek untuk memastikan kondisinya,” ujar Kapolsek Langensari, AKP Yoshua Sori Hamonangan, Rabu (11/6/2025).

Sesampainya di Mapolsek, petugas memberikan penanganan awal berupa makanan dan pakaian layak. Dari hasil interaksi sementara, diketahui bahwa pemuda tersebut mengalami keterbelakangan mental dan diperkirakan berusia sekitar 24 tahun.

Pihak kepolisian kemudian melakukan pelacakan identitas dengan memanfaatkan media sosial. Mereka menemukan unggahan informasi orang hilang yang mencantumkan foto dan nomor telepon yang sesuai dengan ciri-ciri Dian.

"Kami melakukan pencarian dan berhasil mendapatkan unggahan orang hilang dengan foto mirip pria ini. Lalu kami menghubunginya, alhamdulillah benar dan kerabatnya datang dan menjemputnya keesokan harinya," lanjut AKP Yoshua.

Momen pertemuan kembali antara Dian dan keluarganya pun berlangsung penuh haru. Keluarga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pihak kepolisian serta masyarakat.

“Terima kasih kepada Bapak Polisi Polsek Langensari yang telah menemukan anak kami dalam keadaan sehat. Dia meninggalkan rumah sejak 26 Mei dan baru ditemukan pada 4 Juni. Kami tidak tahu bagaimana mengungkapkan betapa bersyukurnya kami,” ujar pihak keluarga Dian.

Penemuan ini menambah catatan penting bagi sinergi antara warga dan aparat dalam menangani laporan orang hilang, terutama yang melibatkan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.