Peringatan Hari Donor Darah Sedunia di Tasikmalaya Disambut Antusias, ASN Didorong Rutin Berdonor
Peringatan Hari Donor Darah Sedunia yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Disarankan:
Muhamad Lutpi Alamin, seorang pemuda penyandang disabilitas netra asal Kampung Situgede, Desa Cibatuireng, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, berhasil menembus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Muhamad Lutpi Alamin, seorang pemuda penyandang disabilitas netra asal Kampung Situgede, Desa Cibatuireng, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, berhasil menembus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Lutpi menjadi satu-satunya siswa dari 31 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Tasikmalaya yang berhasil lolos seleksi nasional tersebut. Pemuda kelahiran 31 Agustus 2001 ini mengaku sempat tak percaya ketika melihat namanya tertera sebagai peserta yang diterima.
"Itu tanggal 28 Juni, saya lagi di pesantren di Karangnunggal, sekira pukul 15.15 WIB, ningali pengumuman saya diterima di UNESA, saya gak percaya," ujar Lutpi saat ditemui di Kawasan Jalan RSU Kota Tasikmalaya, Minggu (15/6/2025).
Sejak lahir, Lutpi hidup dengan keterbatasan penglihatan. Namun, hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk terus belajar. Dikenal sebagai santri penghafal Al-Qur’an Juz 30, Lutpi belajar secara mandiri untuk mempersiapkan diri menghadapi SNBT.
"Tidak mudah ya menuju kampus impian tidaklah mudah. Saya sendiri harus otodidak melalui YouTube dan aplikasi pendidikan, karena SLB tempat saya bersekolah tidak sepenuhnya mengajarkan materi setingkat SMA yang menjadi dasar ujian SNBT," ungkapnya.
Meski telah diterima di UNESA, perjalanan Lutpi untuk menempuh pendidikan tinggi belum selesai. Ia dan keluarganya masih dihadapkan pada tantangan pembiayaan sehari-hari.
"Untuk sekolah, Insyaallah kata mamah sanggup, yang bingung mungkin untuk sehari-harinya yang masih tanda tanya," kata Lutpi.
Ayah Lutpi, Abdul Kodir Alamin, yang telah lima tahun terakhir hanya bisa berbaring akibat penyakit lambung dan reumatik kronis, mengungkapkan kebanggaan dan kebahagiaannya atas pencapaian anaknya. Kini, keluarga tengah berupaya menjual sawah dan kebun demi mendukung cita-cita Lutpi.
"Saya berusaha sampai sekarang mau jual sawah atau kebun. Namun, belum ada hasil, cuma bisa berdoa saja," ucap Kodir.
Kisah perjuangan Lutpi mendapat perhatian dari Muhamad Aqsal Setyawan, penyandang Cerebral Palsy dan alumni Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya. Aqsal menyampaikan apresiasinya dan berharap ada dukungan dari berbagai pihak agar Lutpi bisa melanjutkan kuliah.
"Kami sampaikan selamat untuk Lutpi. Belajar itu harus, pintar itu bonus. Pesan kepada Lutpi, teruslah berikhtiar, sejajarkan adab, etika, dan ilmu," ujar Aqsal.
Kisah inspiratif Lutpi menjadi gambaran nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi, asalkan ada semangat, tekad, dan dukungan dari lingkungan sekitar.
Peringatan Hari Donor Darah Sedunia yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Tasikmalaya Kota menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di Kampung Sindangkasih, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Senin (16/6/2025).
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025 mendatang, Polres Tasikmalaya Kota melaksanakan program bedah rumah bagi warga yang tinggal di hunian tak layak.