Ikuti Kami :

Disarankan:

Pentas Seni Pelajar SD Katolik Yos Sudarso Tasikmalaya: Melestarikan Budaya Sunda

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:41 WIB
Pentas Seni Pelajar SD Katolik Yos Sudarso Tasikmalaya: Melestarikan Budaya Sunda
Pentas Seni Pelajar SD Katolik Yos Sudarso Tasikmalaya: Melestarikan Budaya Sunda. Foto: NewsTasikmalaya.com/ Nita Marlianti

Beberapa pelajar menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengalunkan lagu menggunakan alat dari bambu, didukung oleh gitar dan drum kazon.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Pelajar Sekolah Dasar (SD) Katolik Yos Sudarso Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tampil menawan dalam memainkan kesenian khas Sunda, Angklung, pada acara pentas tahunan di sekolah mereka pada Sabtu (19/10/2024). 

Beberapa pelajar menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengalunkan lagu menggunakan alat dari bambu, didukung oleh gitar dan drum kazon.

Pertunjukan ini berperan penting dalam memelihara kelestarian budaya Sunda dengan menjunjung tinggi toleransi, tanpa memandang latar belakang ras dan agama. 

"Semua yang memainkan kesenian Angklung ini adalah pelajar dari kami. Kegiatan ini merupakan bagian dari Ekspo Pameran Pendidikan Sekolah tahun 2024, yang melibatkan peserta dari playgroup, TK, SD, hingga SMP Yos Sudarso," jelas Kepala SD Yos Sudarso, Margareta Yunita Arfan, di sekolahnya pada siang hari.

Margareta menambahkan, selain kesenian tradisional, para pelajar juga menampilkan berbagai keterampilan lainnya, seperti pidato berbahasa Inggris, puisi, dan hasil produksi kreatif yang dibuat oleh siswa. 

Kegiatan ini juga diwarnai dengan bazar kuliner yang melibatkan warga sekitar dan orang tua siswa.

"Kami mengundang warga yang biasanya berdagang di sekitar sekolah untuk berpartisipasi. Semua jajanan di ekspo ini merupakan makanan khas Tasikmalaya," tambahnya.

Selanjutnya, Margareta menjelaskan bahwa para pelajar dibentuk dalam komunitas peduli lingkungan dalam kegiatan ini. 

Salah satu inisiatifnya adalah mengolah sampah menjadi barang berguna. 

Siswa juga diajarkan untuk hemat energi dan air, seperti membiasakan diri mematikan lampu saat tidak digunakan, baik di kelas maupun di rumah.

"Mereka dibiasakan untuk melakukannya. Tadi bisa dilihat hasil kreativitas anak, seperti asbak dan barang lainnya yang terbuat dari sampah," ujarnya.

Salah satu pemain angklung, Ignasius Ardi Nugroho, mengungkapkan rasa senangnya bisa bermain angklung dan tampil di pentas sekolah. 

"Saya sangat senang. Saya belajar angklung sejak kelas IV SD. Alat angklung yang saya mainkan tadi disebut Arumba," tuturnya.

Editor
Link Disalin