TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Maraknya aksi geng motor yang meresahkan masyarakat Kota Tasikmalaya mendapat perhatian serius dari Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra.
Dalam kunjungannya mendampingi Mendikdasmen ke Pondok Pesantren Amanah Muhammadiyah di Jalan Sambongjaya, Kecamatan Mangkubumi, Minggu (23/2/2025) pagi, ia menegaskan perlunya penanganan komprehensif terhadap masalah ini.
Diketahui, sejak pertengahan 2024 hingga awal 2025, sejumlah aksi kekerasan yang melibatkan geng motor telah menyebabkan keresahan di kalangan warga. Beberapa insiden bahkan berujung pada korban luka-luka, dengan banyak pelaku masih berusia di bawah umur.
Kasus terbaru terjadi di Jalan Tamansari, di mana sepasang suami istri menjadi korban aksi geng motor. Sang suami mengalami luka serius di tangan, dengan jari nyaris putus akibat lemparan benda keras saat hendak berbelanja ke pasar.
Diky Chandra menekankan bahwa penanganan geng motor tidak bisa hanya dilakukan di hilir, tetapi harus dimulai dari hulu, yakni melalui pendidikan dan pengawasan keluarga.
"Penanganan geng motor tentunya tidak hanya di hilir, tapi harus dari hulu juga. Di hulu ini, bagaimana menjadikan ibu sebagai madrasah ilmu bagi anak-anaknya, agar mereka dapat memberikan pengawasan serta pendidikan yang cukup, baik dari segi ilmu maupun ketakwaan," ujarnya.
Diky juga menyoroti peran sekolah dalam pencegahan keterlibatan anak-anak dalam geng motor, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga pendidikan menengah.
Ia menambahkan bahwa ada usulan dari salah satu LSM terkait pembatasan penggunaan kendaraan bermotor bagi anak di bawah umur, yang menurutnya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Lebih lanjut, Diky menekankan perlunya sinergi antara berbagai pihak dalam mencari solusi efektif terhadap permasalahan ini.
"Ini juga bagian dari tanggung jawab pemerintah, sehingga perlu dipikirkan solusi terbaik. Nantinya, Wali Kota bersama Dinas Pendidikan serta para wakil rakyat akan mencarikan formula penyelesaian yang tepat agar masalah ini tidak hanya ditangani di hilir, tetapi juga dicegah sejak dini," katanya.
Menurutnya, penanganan geng motor harus dilakukan secara bijaksana, mengingat para pelaku juga merupakan warga Kota Tasikmalaya yang perlu dibina.
Oleh karena itu, diperlukan kesamaan persepsi antar pihak terkait dalam menentukan langkah yang paling efektif untuk mengatasi fenomena ini.