Ikuti Kami :

Disarankan:

PMI dan Kwarcab Pramuka Ciamis Gelar Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Bencana

Selasa, 11 Februari 2025 | 20:10 WIB
PMI dan Kwarcab Pramuka Ciamis Gelar Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Bencana
PMI dan Kwarcab Pramuka Ciamis Gelar Latihan Gabungan Kesiapsiagaan Bencana. Foto: NewsTasikmalaya.com/Andri M

Meningkatnya frekuensi bencana alam di wilayah Ciamis dalam beberapa pekan terakhir mendorong Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar latihan gabungan (Latgab) kesiapsiagaan bencana.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Meningkatnya frekuensi bencana alam di wilayah Ciamis dalam beberapa pekan terakhir mendorong Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar latihan gabungan (Latgab) kesiapsiagaan bencana. 

Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, instansi pemerintahan, serta organisasi kemasyarakatan guna meningkatkan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Ciamis, Andang Firman Triyadi, menegaskan bahwa latihan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam merespons bencana secara cepat dan tepat.

“Kami berupaya mengintegrasikan berbagai instansi dalam latihan ini agar penanganan bencana lebih efektif dan terkoordinasi," ujarnya saat membuka Pelatihan Tanggap Darurat Bencana yang diselenggarakan oleh PMI dan Kwarcab Pramuka Ciamis, Selasa (11/2/2025).

Latihan ini akan melibatkan berbagai dinas di lingkungan Pemkab Ciamis seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Satpol PP, serta institusi vertikal seperti TNI dan Polri.

Selain itu, organisasi kemasyarakatan, LSM peduli lingkungan, PMI, Pramuka, dan elemen lainnya turut ambil bagian dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.

Ciamis dalam Ancaman Bencana

Dalam beberapa pekan terakhir, berbagai bencana alam terjadi hampir setiap hari di Ciamis, mulai dari angin kencang, pohon tumbang, rumah roboh, tanah longsor, banjir, hingga sambaran petir.

Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem ini diprediksi akan terus berlangsung hingga Mei 2025. Selain itu, Ciamis juga termasuk dalam wilayah yang rawan terdampak gempa bumi dan ancaman megathrust.

Secara geografis, wilayah Ciamis bagian utara lebih rentan terhadap tanah longsor dan banjir bandang, sedangkan wilayah selatan lebih berisiko mengalami banjir besar. Di sisi lain, pada musim kemarau, kedua wilayah ini juga berpotensi mengalami kekeringan.

Dengan kondisi tersebut, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi langkah yang sangat penting untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Meningkatkan Kapasitas Relawan

Menurut Andang Firman Triyadi, salah satu kunci utama dalam penanganan bencana adalah adanya relawan yang terlatih dan siap bertindak dengan cepat.

“Tanggap darurat yang dilakukan secara tidak tepat dapat memicu bencana susulan, baik dalam bentuk bencana sosial maupun gangguan kesehatan," jelasnya.

Pelatihan yang digelar oleh PMI dan Kwarcab Pramuka ini bertujuan untuk menyiapkan relawan yang memahami langkah-langkah mitigasi bencana serta mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Ketua PMI Ciamis, Iing Syam Arifin, menambahkan bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, para relawan akan kembali ke kecamatan masing-masing dan bergabung dengan tim relawan yang telah ada di daerahnya untuk memperkuat upaya tanggap darurat.

Pelatihan ini diikuti oleh 81 peserta yang berasal dari 27 kecamatan. Setiap kecamatan mengirimkan dua relawan PMI dan satu relawan Pramuka tingkat Kwartir Ranting (Kwaran).

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini mencakup sesi teori dan praktik lapangan, termasuk simulasi evakuasi darurat, pengenalan alat tanggap bencana, pendirian shelter, serta dapur umum.

Sebagai narasumber dalam pelatihan ini, hadir Ketua DPRD Ciamis yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Ciamis, Nanang Permana, serta mantan Pj Bupati Ciamis, Engkus Sutisna,

Selain itu, para peserta juga mendapatkan pelatihan langsung dari tim rescuer senior BPBD dan PMI Ciamis.

Ketua panitia kegiatan, Soekiman, menekankan bahwa kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam mengurangi dampak bencana.

“Bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, edukasi dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat harus terus ditingkatkan agar risiko dan jumlah korban dapat diminimalisir," pungkasnya.

 

Editor
Link Disalin