PT KAI Larang Warga Banjar Ngabuburit di Jalur Kereta Api Demi Keselamatan

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegaskan larangan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas ngabuburit di sekitar jalur kereta api selama bulan Ramadan.

Larangan ini diberlakukan demi menjaga keselamatan, mengingat masih adanya laporan warga yang berkumpul di area rel, terutama menjelang berbuka puasa.  

Kepala Stasiun Banjar, Herry Susanto, mengatakan bahwa aktivitas di sekitar jalur kereta api sangat berisiko dan dapat mengancam keselamatan.  

“Aktivitas itu (ngabuburit di jalur kereta) sangat berisiko terhadap keselamatan,” ujarnya saat ditemui, Senin (3/3/2025).  

Senada dengan itu, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengingatkan bahwa jalur kereta api bukan tempat untuk kegiatan selain operasional perkeretaapian.

Ia juga menegaskan bahwa larangan ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, khususnya Pasal 181 ayat (1).  

“Pelanggar bisa dikenai sanksi pidana penjara maksimal tiga bulan atau denda Rp15 juta sesuai Pasal 199 UU tersebut,” katanya, seperti dilansir laman Antara.  

Sebagai langkah pencegahan, KAI terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya bermain di rel kereta api. Pengawasan juga diperketat dengan menambah personel keamanan di titik-titik rawan.  

“Kami bekerja sama dengan aparat setempat untuk meningkatkan pengawasan, terutama di Daerah Perhatian Khusus (DAPSUS) yang berisiko tinggi,” jelas Anne.  

Menjelang angkutan Lebaran 2025, KAI meningkatkan inspeksi berkala, safety talk, serta pengecekan langsung ke lapangan. Personel keamanan disiagakan di perlintasan sebidang yang ramai kendaraan dan tidak terjaga.  

“Keselamatan perjalanan kereta api adalah tanggung jawab bersama. Mari taati aturan dan prioritaskan keselamatan,” pungkasnya.